REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Yayasan Bantuan Kemanusiaan Turki (IHH) meluncurkan proyek bantuan bertajuk Martyrs of Freedom Flotilla di Gaza. Peoyek itu sekaligus memperingati tujuh tahun kepergian 9 aktivis Turki di lepas pantai Jalur Gaza 2010 lalu.
Dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (21/6), sembilan korban yang merupakan warga Turki, terbunuh akibat serangan pasukan Israel di perairan internasional kala itu. Proyek ini hendak menyediakan makanan segar setiap hari, untuk keluarga miskin Gaza selama bulan suci Ramadhan.
Direktur IHH Cabang Gaza, Mohammed Kaya menuturkan, proyek ini telah resmi diluncurkan tahun lalu, mengingat pentingnya bulan suci Ramadhan. Tujuan proyek serupa takiyya ini untuk meringankan penderitaan rakyat Gaza, dan memberikan makanan bagi keluarga-keluarga miskin.
"Kami menyediakan makanan setiap hari untuk lebih dari 600 keluarga dari seluruh Jalur Gaza, dengan total biaya proyek mencapai 70 ribu dolar," kata Kaya.
Basma (45), salah satu penerima manfaat proyek menilai proyek ini telah memberi anak-anaknya makanan yang sangat dibutuhkan selama bulan suci Ramadhan. Terlebih, Basma tidak memiliki penghaslan sejak suaminya meninggal dua tahun lalu, sehingga bingung bagaimana mencari makan untuk ketiga anaknya.
"Tapi, syukurlah, takiyya Turki telah memberi saya dan anak-anak saya makanan sepanjang pekan ini," ujar Basma.
Ia sempat mengeluhkan kondisi ekonomi di Gaza yang dirasa memang sulit. Bahkan, Basma mengungkapkan, tidak setiap hari ia bisa mencari makan untuk ketiga anaknya, mengingat sejak 2007 mereka berada di bawah blokade Israel.
Sekarang, tahun kesepuluh blokade itu, telah membuat banyak komoditas dasar seperti makanan, bahan bakar dan obat-obatan hilang dari Gaza. Akibatnya, 80 persen penduduk Gaza cuma bisa bergantung kepada bantuan internasional untuk dapat bertahan hidup.