Jalur Alternatif Mudik Becakayu Tunggu Keputusan BPJT

Red: Yudha Manggala P Putra

Selasa 20 Jun 2017 22:15 WIB

Foto udara jalan tol Becakayu ruas RS Harum-Sumber Artha, Jakarta, Jumat (16/6). Foto: Antara/Rosa Panggabean Foto udara jalan tol Becakayu ruas RS Harum-Sumber Artha, Jakarta, Jumat (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Satuan Lalu Lintas Polrestro Bekasi Kota, Jawa Barat, masih menantikan keputusan Badan Pengelola Jalan Tol untuk memfungsikan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) sebagai alternatif mudik Jalan Raya Kalimalang.

"Untuk pengoperasiannya kami belum tahu kapan, kami masih menunggu pihak pengembang tol, apakah bisa atau tidak Tol Becakayu difungsikan sebagai jalur alternatif mudik," kata Kasat Lantas Polrestro Bekasi Kota AKBP I Nengah Adi di Bekasi, Selasa (20/6).

Sejak berlangsungnya aktivitas mudik, masyrakat dari arah Jakarta Timur menuju jalur Pantura melintasi Kota Bekasi, Jalan KH Noer Alie Kalimalang, tepatnya di sekitar Pasar Sumber Artha, Bekasi Barat, mengalami kemacetan akibat penyempitan jalan.

Penyempitan jalan itu terjadi karena adanya pembangunan infrastruktur pintu keluar Tol Becakayu yang memakan hampir separuh badan Jalan Kalimalang. "Secara terpisah Kepala Divisi Pengoperasian Tol Becakayu PT Krisna Kusuma Dyandra Marga, Herarto Startiono mengatakan pembukaan jalan Tol Becakayu masih menunggu rekomendasi dari BPJT.

"Kami  sudah berkordinasi dengan Satlantas Polrestro Bekasi Kota dan Satlantas Polrestro Jakarta Timur, hanya saja kita masih menunggu rekomendasi surat dari BPJT," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Rencananya, kata dia, pemudik yang akan menggunakan Tol Becakayu bisa masuk dari depan RS Harum, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur dan keluar di Pasar Sumber Artha, Kota Bekasi sejauh 4,5 kilometer.

Jenis kendaraan yang diperbolehkan melintasi jalan tol itu hanya kendaraan mobil secara gratis, sementara motor tetap melaju di Jalan KH Noer Alie.

Terpopuler