REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat jumlah kendaraan angkutan barang atau non-golongan I di jalan tol Jakarta-Cikampek mulai menurun, menjelang pelarangan operasional kendaraan dengan sumbu 3 atau lebih memasuki jalan tol.
"Kami memantau volume kendaraan non-golongan I kecenderungannya mulai menurun," kata Kepala Gerbang Tol Cikarang Utama Hervian ditemui di kantor Jasa Marga Gerbang Tol Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Selasa (20/6).
Ia mengatakan pada Senin (19/6), volume kendaraan non-golongan I mencapai 15 persen, atau turun dari hari sebelumnya yang mencapai 20 persen. Hervian memprediksikan pada Selasa (20/6) volume kendaraan berat akan turun menjadi sekitar 10 persen.
"Selasa malam kemungkinan akan berkurang secara signifikan," kata Hervian.
Kementerian Perhubungan memutuskan pembatasan operasional selama 21-29 Juni 2017 bagi kendaraan yang digunakan untuk mengangkut barang galian atau barang tambang.
Pembatasan operasional juga diterapkan bagi mobil barang dengan jumlah berat yang diizinkan lebih dari 14.000 kilogram, mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih, dan mobil barang dengan kereta tempelan atau kereta gandeng.
Pembatasan tersebut dilakukan untukmenjamin keamanan, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas pada masa angkutan Idul Fitri 1438 H.
Sementara itu, data lalu lintas libur Lebaran 2017 di Gerbang Tol Cikarang Utama hingga Selasa (20/6) pukul 14.00 WIB mencatat jumlah kendaraan sudah meningkat 20 persen dari kondisi normal sekitar 31 ribu kendaraan. "Tadi pukul 14.00 WIB sudah 37 ribu kendaraan. Kami prediksi akan terus meningkat sampai nanti Jumat (23/6)," kata Hervian.
Hervian juga memperkirakan pada Rabu (21/6) terdapat 105.375 kendaraan masuk dan Kamis (22/6) 114.182 kendaraan. Sementara pada perkiraan puncak arus mudik di Jumat (23/6), diperkirakan lebih dari 120 ribu kendaraan akan masuk melintasi tol Jakarta-Cikampek.