DPD akan Lakukan Peninjauan Persiapan Arus Mudik

Red: Ilham Tirta

Selasa 20 Jun 2017 21:42 WIB

Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba Foto: DPD RI Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite II DPD RI akan melakukan peninjauan lapangan ke bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun kereta api, guna mengecek persiapan arus mudik lebaran tahun 2017. "Pada kunjungan tersebut, kami akan melakukan pengecekan persiapan bukan hanya armadanya, tapi fasilitas, dan pelayanannya, termasuk kesiapan pengemudinya," kata Ketua Komite II DPD, Parlindungan Purba di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (20/6).

Menurut Parlindungan, Komite II DPD RI sudah melakukan rapat kerja dengan Menteri Perhubungan, meminta penjelasan pemerintah soal kesiapan pelayanan arus mudik lebaran untuk semua moda transportasi. Dari penjelasan Menteri Perhubungan, menurut Parlindungan, terjadi penurunan pada moda transportasi darat, karena banyak yang beralih ke moda transportasi udara dan kereta api. "Menurunnya moda transportasi darat, berdampak pada penurunan angka kecelakaan lalulintas," katanya.

Anggota DPD dari Provinsi Sumatera Utara ini menambahkan, pada pintu pelintasan kereta api di Pulau Jawa dan Sumatera, ada sekitar 2.000-an pintu pelintasan kereta yang belum menggunakan pintu pelintasan. Menurut dia, DPD RI meminta pemerintah untuk dapat memasang pintu pelintasan kereta api secara bertahap.

"Kami juga akan melakukan peninjauan ke terminal, untuk melihat persiapan armada bus dan kesiapan sopirnya," katanya.

 

Pada kesempatan tersebut, Parlindungan juga mengingatkan pemerintah, agar tidak menyiapkan pelayanan arus mudik di Pulau Jawa saja, karena pemudik juga banyak dari kota-kota besar di luar Pulau Jawa. Menurut Parlindungan, ramai arus mudik lebaran, karena mudik sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia untuk berkumpul dan merayakan Lebaran di kampung halaman bersama keluarga besarnya.

Ramainya arus mudik, kata dia, berdampak pada meningkatnya perputaran uang di desa. Di sisi lain, setelah mudik, memberikan dampak bertambahnya penduduk Jakarta, karena warga yang mudik ketika kembali ke Jakarta membawa keluarganya.

"Mengatasi pertambahan penduduk di Jakarta, pemerintah seharusnya membangun sektor-sektor usaha dan industri di daerah yang dapat menggerakkan pertumbuh ekonomi di daerah," katanya.