Arus Mudik Mulai Mengalir di Sleman

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Yudha Manggala P Putra

Selasa 20 Jun 2017 15:03 WIB

Sejumlah kendaraan pemudik berjalan pelan saat melintas di jalur Pantura, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (18/6). Menurut Satlantas Polresta Tegal, pada H-7 Lebaran, arus lalu lintas pemudik yang melintas di jalur Pantura meningkat hingga 40 persen atau naik 10 persen dibandingkan H-8. Foto: Antara/Oky Lukmansyah Sejumlah kendaraan pemudik berjalan pelan saat melintas di jalur Pantura, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (18/6). Menurut Satlantas Polresta Tegal, pada H-7 Lebaran, arus lalu lintas pemudik yang melintas di jalur Pantura meningkat hingga 40 persen atau naik 10 persen dibandingkan H-8.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Arus mudik mulai terlihat di beberapa wilayah Sleman, khususnya di jalur-jalur lintas provinsi dan kota. Berdasarkan pantauan Republika, Selasa (20/6), volume kendaraan di sepanjang Jalan Magelang sudah mulai meningkat dibanding hari biasa.

Mobil dengan plat nomor luar DIY pun mulai tampak di jalan-jalan tersebut. Antrean kendaraan yang lebih padat juga terlihat di beberapa titik. Seperti di Perempatan Denggung dan di bawah Jembatan Layang Jombor. Namun demikian, kepadatan kendaraan belum menyebabkan macet yang berkepanjangan.

Di sisi lain, aktivitas di Terminal Jombor juga terlihat lebih ramai dari biasanya. Puluhan pemudik tampak menunggu bus menuju kampung halaman. Di antara mereka ada yang membawa barang-barang bawaan berupa kardus dan tas besar.

Meski demikian, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman Mardiyana menyampaikan, puncak mudik baru akan terjadi pada H-2 Idul Fitri atau tanggal 23 Juni. “Periode mudik kan memang sudah berlangsung sejak tanggal 18 Juni. Tapi kami memprediksi, puncak mudik baru akan terjadi pada H-2 lebaran,” katanya.

Sedangkan arus balik akan berlangsung H+1 sampai H+7 Idul Fitri atau tanggal 3 Juli. Adapun puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada tanggal 2 Juli, karena tanggal 3 merupakan hari Senin, di mana kebanyakan orang sudah memulai rutinitasnya secara normal.

Maka itu, untuk memantau pergerakan arus mudik dan arus balik, Dishub dan Prolres Sleman membuka posko-posko pengendalian. Adapun posko utama milik Dishub Sleman berlokasi di Terminal Condongcatur. Selain itu ada pula posko pendukung di tiga terminal, yakni Terminal Prambanan, Pakem, dan Gamping.

Sedangkan Polres Sleman membuka sebanyak 18 Pos Pantau yang tersebar di rute-rute utama jalur mudik. “Pos Pantau ini dibuka selama operasi Ramadhaniah berlangsung, yaitu mulai tanggal 18 Juni sampai 4 Juli,” papar Kanit Lantas Polres Sleman Iptu Eryda.

Menurutnya, untuk mengamankan aktivitas mudik, Polres Sleman telah mengerahkan 400 personil yang akan bertugas menjaga kelancaran lalu-lintas. Selain Pos Pantau, kepolisian juga membuka Pos Pengendalian yang tersebar di titik-titik rawan macet dan kecelakaan. Seperti di Jalan Solo sekitar Bandara Adisutjipto dan Ambarukmo Plaza (Amplas).

Terpopuler