REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Pemerintah Provinsi Daerah DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan sistem e-tiketing atau pemesanan online merupakan salah satu cara untuk menghilangkan praktik percalona tiket. Sistem ini sudah diterapkan di Terminal Pulogebang. "Masyarakat itu melakukan transkasi, dia sudah booking dari online. Dia tinggal bayar saja di sana (terminal)" ujar Andri di Balai Kota, Senin (19/6).
Selain itu, Andri mengatakan ada posko keamanan di terminal untuk mengantisipasi adanya calo di terminal. Pihaknya juga bekerja sama dengan para polisi wanita (polwan). "Di terminal ada posko keamanan dan kesehatan. Kesehatan secara umum dan kesehatan untuk sopir, kita ada remp check juga. Itu salah satu bentuk pengawasan calo. Apalagi kita sudah kerjasama sama polwan-polwan," katanya.
Sebelumnya, Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga terminal utama di Jakarta untuk menghadapi arus mudik jelang Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Tiga terminal utama tersebut yakni Terminal Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Kalideres.
Dishub Pemprov DKI Jakarta juga telah mengoperasikan lima terminal bantuan, seperti Terminal Grogol, Terminal Muara Angke, Terminal Tanjung Priok, Terminal Lebak Bulus, dan Terminal Pinang Ranti. Di setiap terminal, Sigit mengatakan, terdapat petugas ramp check yang berjaga selama 24 jam serta posko kesehatan yang lengkap dengan adanya dokter paramedis dan perlengkapannya.
Untuk memastikan keamanan selama arus mudik, petugas dishub akan dibentuk regu-regu dan diperkuat oleh Satgas Lintas Jaya,TNI, dan Polri. "Ini semata-mata kita bersinergi dengan semua pihak, termasuk juga para PO yang ada di terminal. Kita libatkan mereka bahwa terkait proses penjualan tiket untuk transparansi harga ketertiban pengaturan antrean tiket menjadi perhatian kami," ujar Sigit.