Bus tak Laik Jalan di Sukabumi Tersisa 80 Unit

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah .

Selasa 20 Jun 2017 02:09 WIB

 Petugas melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seorang supir Bus AKAP saat melakukan inspeksi keselamatan lalulintas di terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (23/3).   (Republika/Rakhmawaty La'lang) Petugas melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seorang supir Bus AKAP saat melakukan inspeksi keselamatan lalulintas di terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (23/3). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah bus yang tak laik jalan di Kota Sukabumi tersisa sekitar 80 hingga 100 unit bus. Kendaraan tersebut terpaksa dikandangkan dan tidak bisa beroperasi pada arus mudik dan balik lebaran.

"Kami memeriksa sebanyak 240 armada bus yang ada di Terminal Tipe A Kota Sukabumi," ujar Koordinator Terminal Tipe A Kota Sukabumi Yukky Rahmat Yunus kepada wartawan Senin (19/6). Pemeriksaan kelayakan kendaraan atau ramp check ini dilakukan pada April 2017 lalu.

Awalnya terang Yukky, ada sekitar 100 hingga 110 armada bus yang dinilai tidak laik jalan. Hal ini didasarkan pada tiga parameter penilaian.

Tiga penilaian itu, pertama pemeriksaan administrasi seperti KIR, trayek, surat izin mengemudi (SIM), dan kartu pengawas. Kedua yakni teknis kelayakan kendaraan seperti uji ban dan lain sebagainya. Terakhir pemeriksaan alat penunjang seperti tong sampah dan palu untuk memukul kaca dalam keadaan darurat.

Menurut Yukky, ada sebagian bus yang melanggar administrasi dan kelayakan kendaraan. Namun ada juga bus yang hanya melanggar administrasi dan hanya memerlukan perbaikan.

"Hasilnya, kini jumlah bus yang tidak laik jalan berkurang menjadi 80 hingga 100 unit," terang Yukky.

Ke depan, puluhan armada bus lainnya diharapkan memperbaiki kelayakan bus agar bisa layak jalan dan melayani penumpang dengan baik dan nyaman.

Yukky mengungkapkan, pemeriksaan kendaraan ini akan rutin dilakukan hingga menjelang lebaran. Targetnya, tingkat kecelakaan lalu lintas akibat faktor teknis kendaraan bisa ditekan.

Terpopuler