REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Para sopir bus di Terminal Guntur, Kabupaten Garut menjalani tes urine dan pemeriksaan kesehatan. Langkah ini dilakukan guna mencegah sopir pengguna obat-obatan terlarang mengemudikan kendaraan, terlebih dalam menghadapi masa angkutan Lebaran 2017.
Kepala Satuan Pelayanan Terminal Guntur, Sofyan, mengatakan memasuki H-6 pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Pemkab Garut untuk memeriksa kesehatan para sopir. Nantinya sopir yang kedapatan membawa minuman keras atau positif menggunakan narkoba akan dilarang mengemudi.
"Sampai sekarang baru 10 yang menjalani pemeriksaan. Waktunya masih panjang sampai sore ini," katanya pada wartawan di Terminal Guntur, Senin (19/6).
Ia menyebut jumlah sopir yang terdata di Terminal Guntur sebanyak 180 orang. Selain itu, ada pula 20 sopir cadangan untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
"Nanti narkoba akan terdeteksi atau yang lainnya seperti minuman keras. Kalau ditemukan, perjalanan busnya akan dipending," ujarnya.
Ia menilai pemeriksaan kesehatan sebagai langkah antisipasi dalam keselamatan berkendara. Terlebih di musim mudik Lebaran, para sopir akan sangat sibuk mengangkut para penumpang dari luar kota. Sehingga kesehatan mereka akan ikut menentukan keselamatan berkendara.
Rizky suryarandika