REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sahur on the road (SOTR) di Jakarta yang berbuntut tawuran bahkan memakan korban mendapat kritik dari Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno. Sandi menyarankan agar kegiatan SOTR lebih diarahkan tanpa harus konvoi di jalanan.
"Saya sampaikan sahur on the road itu apa misinya? Kalau sosial atau bagikan makanan sahur kepada orang yang belum beruntung bisa dilakukan dengan kegiatan yang aman terencana dan tidak usah melibatkan konvoi yang tidak kondusif," kata dia, Senin (19/6).
Sandi mengingatkan siapapun untuk tetap menjaga ketertiban. Kegiatan SOTR sebenarnya positif dan bermaksud mulia. Namun, jika pihak-pihak tertentu maupun individu tak bisa menjaga ketertiban, Sandi menyarankan agar bekerjasama dengan lembaga sosial agar lebih terarah.
"Saya imbau SOTR itu tertib. Kalau tujuannya sosial ya kerjasama dengan lembaga sosial saja itu lebih baik dan tepat sasaran," ujar dia.
Sebelumnya, sejumlah pemuda terlibat perkelahian saat melakukan sahur on the road di sekitar SPBU Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (19/6) pagi tadi. Polisi pun mengamankan sejumlah orang yang turut dalam tawuran tersebut.
"Patroli kita kan ada di sekitar istana, kami langsung meluncur ke tempat kejadian. Kami amankan empat orang," ujar Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto.
Suyudi mengatakan dua dari empat yang diamankan membawa senjata tajam. Dia menyebutkan seorang membawa golok dan satu lainnya membawa cukilan es.