280 Ribu Pemudik Jakarta akan Gunakan Kereta Api

Red: Andi Nur Aminah

Senin 19 Jun 2017 17:14 WIB

 Sejumlah lokomotif kereta api diparkir untuk mendapatkan perawatan dan perbaikan khusunya menjelang arus mudik Lebaran, di Depo Lokomotif PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) DAOP 2 Bandung, Jumat (9/6). Foto: Republika/Edi Yusuf Sejumlah lokomotif kereta api diparkir untuk mendapatkan perawatan dan perbaikan khusunya menjelang arus mudik Lebaran, di Depo Lokomotif PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) DAOP 2 Bandung, Jumat (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya 280 ribu pemudik dari wilayah Jakarta dan sekitarnya akan menggunakan moda kereta api menuju kota-kota di Pulau Jawa selama tujuh hari Lebaran atau periode 18-24 Juni 2017. Data di dua stasiun kereta api utama Jakarta yakni Pasar Senen dan Gambir, Senin (19/6) menunjukkan bahwa jumlah rata-rata penumpang selama periode 18-24 Juni 2017 akan berkisar 25 ribu per hari di Senen dan 15 ribu per hari di Gambir atau total 40 ribu setiap harinya.

Namun demikian, angka rata-rata per hari itu berpotensi akan naik sekitar seribu hingga dua ribu penumpang mengingat ada beberapa kereta api tambahan yang baru beroperasi mulai Selasa (20/6). "Tidak akan ada arus puncak pemudik yang menggunakan kereta api, mengingat kursi yang kami sediakan tetap jumlahnya, jumlah penumpang stabil pada angka 25 ribu selama musim Lebaran ini," kata Kepala Stasiun Kereta Api Pasar Senen Dedi Kristanto.

KAI sudah menyiapkan 26 kereta api tambahan di Gambir dan Pasar Senen untuk menambah kapasitas kursi sampai lebih dari 50 persen setiap harinya. Di Pasar Senen misalnya, pada hari-hari libur biasa stasiun tersebut hanya mengangkut hampir 18 ribu orang. Namun dengan 12 kereta api tambahan, jumlah penumpang bisa mengalami kenaikan hampir 9.000 orang.

Sementara itu beberapa penumpang mengatakan mereka merasa beruntung mendapatkan tiket kereta api yang harus mereka beli 90 hari sebelum tanggal keberangkatan. "Saya harus begadang sampai jam 12 malam untuk membeli lima tiket kereta api bagi keluarga saya," kata Arif Pribadi, bapak tiga anak yang hendak mudik ke Yogyakarta dari Stasiun Gambir.

Beberapa penumpang lain juga mengaku melakukan hal yang sama, bahkan harus antre pada tengah malam di agen penjualan tiket kereta api, meski KAI sudah mengimbau warga untuk membeli tiket dalam jaringan (daring).

"Saya tidak beli dari internet karena situs KAI sering tidak bisa diakses saat pertama kali menjual tiket Lebaran," kata Dandi, pemudik tujuan Purwokerto di Stasiun Pasar Senen.

Tiket kereta api pada musim Lebaran memang selalu habis dalam hitungan menit saat pertama kali dijual pada H-90. Hal ini menunjukkan tingginya animo masyarakat pada moda transportasi yang tidak mengenal macet tersebut.

Terpopuler