REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ada yang berbeda dalam pelaksanaan tausiyah di panggung utama Kampung Khazanah Ramadhan di Kompleks Islamic Center NTB pada Ahad (18/6) kemarin. Jika biasanya penceramah yang memberikan tausiyah kepada pengunjung menjelang waltu berbuka puasa adalah Tuan Guru, sebutan Ustaz atau Kiai di Lombok, kali ini adalah seorang aparat penegak hukum.
AKBP Muhammad namanya, yang menjabat sebagai Kapolres Mataram. Dengan baju koko dan peci berwarna putih, Muhammad dengan fasih melantunkan sejumlah ayat suci Alquran beserta kandungan makna di dalamnya. Sontak, kehadirannya menarik perhatian warga yang lebih mengenalnya sebagai seorang kapolres.
"Alhamdulillah pelaksanaan Pesona Khazanah Ramadhan di Islamic Center NTB, dan ramadhan di Mataram pada umumnya berjalan aman dan nyaman," ujar Muhammad.
Menurut Muhammad, faktor keamanan dan kenyaman yang ada di Kota Mataram mampu membuat umat Islam merasakan ketenangan dalam menjalankan ibadah bulan suci ramadhan. Namun, Muhammad menyoroti masih ada yang membunyikan petasan.
Meski fenomena membunyikan petasan sudah jauh berkurang, dia mengimbau, warga terutama anak-anak untuk tidak bermain petasan. Muhammad menuturkan, bunyi-bunyian petasan tidak hanya mengganggu ketenangan beribadah, melainkan juga menggangu kenyaman dalam beristirahat.
"Petasan bisa menganggu kekhusyukan dimana kita sedang melaksanakan shalat tarawih, tadarusan di masjid," ucap Muhammad.
Mudharat lain yang bisa ditimbulkan dari petasan bisa menjurus pada pertikaian antar sesama warga. Hal ini yang harus dihindari. Sebagai umat Islam, Muhammad diajarkan untuk saling nasehat menasehati dalam kebaikan agar hidup ini tidak mengalami kerugian.
Muhammad mengutip surat Al Ashr yang menekankan pentingnya manusia menghargai waktu untuk berbuat kebaikan. "Mari saya imbau jaga keamanan, ketertiban, toleransi antar umat beragama yang sudah terjaga baik, kita berdoa Mataram bisa terus aman dan kondusif," kata Muhammad.