REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak masyarakat memanfaatkan aplikasi 'Ayo Mudik.' Lewat aplikasi itu, pemerintah berupaya memberi kemudahan pada masyarakat untuk mendapatkan informasi yang terintegrasi seputar mudik.
Rudiantara mengatakan, tahun-tahun sebelumnya mudik identik dengan pembagian peta oleh petugas yang berisi informasi mengenai jalur kendaraan, pom bensin, masjid, rumah sakit dan tempat istirahat atau rest area. Namun, peta yang dicetak di kertas itu dianggap sudah tak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
Karena itu, Kominfo kemudian berinisiatif menggandeng sebuah perusahaan swasta, Kudo, untuk mengembangkan aplikasi khusus untuk pemudik. Memang, Rudiantara mengakui, ada aplikasi serupa yang sudah lebih dulu diluncurkan. Namun, ia mengklaim 'Ayo Mudik' memiliki fitur yang paling lengkap karena disuplai data dari lintas kementerian dan lembaga.
"Semuanya terintegrasi dalam aplikasi Ayo Mudik," tutur Rudiantara.
Project Leader Ayo Mudik, Agung Pratama, mengatakan sejak diluncurkan pada 15 Juni lalu, hingga kini sudah ada 8.900 pengguna yang mengunduh aplikasi tersebut. Ia menjelaskan, lewat Aplikasi 'Ayo Mudik' masyarakat dapat mengakses fitur cuaca yang datanya didukung oleh Badan Meteorologi Klimataologi dan Geofisika (BMKG).
Selain itu, tersedia pula peta jalur mudik, lengkap dengan informasi lokasi posko kesehatan dari Kementerian Kesehatan, pos polisi, pom bensin terdekat, masjid, rest area hingga bengkel kendaraan. "Petanya kita gunakan layanan dari Google Map, jadi sudah terintegrasi," kaga Agung.
Namun begitu, untuk sementara aplikasi 'Ayo Mudik' baru dapat diunduh oleh pengguna sistem Android.