REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian meminta masyarakat pulang ke kampung halaman atau mudik tanpa perasaan khawatir. Sebab, pemerintah telah melakukan persiapan pengamanan mudik secara maksimal.
Tito mengatakan saat ini tim dan seluruh pasukan pengamanan operasi ramadniyah telah berada di lapangan dan posko-posko pengamanan. "Kami siapkan posko-posko bersama di rest area, tenda-tenda bersama jadi masyarakat jangan khawatir," ujar Tito di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (19/6).
Menurut Tito, pemerintah juga bakal melakukan terobosan untuk menangani pemudik yang mengalami masalah kesehatan di jalan yang macet. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tidak hanya menyiapkan ambulans namun juga menyediakan sepeda motor dan helikopter untuk menjemput pemudik yang sakit.
Tito menambahkan Pertamina juga telah melakukan langkah antisipasi kalau terjadi kemacetan panjang di jalur mudik. Pertamina menyiapkan bahan bakar minyak (BBM) beserta montir, baik di rest area maupun dibawa pasukan sepeda motor.
Setiap sepeda motor telah disiapkan untuk membawa tiga tangki yang masing-masing berisi 10 liter BBM. Tito menuturkan pemudik yang kehabisan bahan bakar bisa langsung membeli bensin kalengan.
"Montir juga begitu. Ada montir yang naik motor nanti dengan peralatan darurat untuk membantu kalau ada yang mogok. Jadi mudah-mudahan enggak ada lagi horor Brexit (Pintu Tol Brebes) itu, ya," kata Tito.
Sejauh ini, Tito mengatakan, persiapan mudik sudah cukup matang, termasuk prediksi dimulainya arus mudik. Bahkan, dia bersyukur banyak warga yang sudah mulai pulang ke kampung halaman pada akhir pekan lalu.
Dengan demikian, dia berharap, tidak terjadi ledakan arus mudik pada 23-34 Juni. Sebab, ledakan arus mudik pada akhir pekan ini akan tetap membuat kemacetan panjang.
Pemerintah memang sudah membuat jalur fungsional sepanjang 110 kilometer yang bakal mengurai kemacetan. "Sudah ada perbaikan fly over untuk kereta api di daerah yang menuju ke arah selatan Brebes juga, tapi tetap akan ada kemacetan yang lumayan," ujar Tito.
Mabruroh