Komunitas Muslim Amerika Buka Kajian Ramadhan

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko

Senin 19 Jun 2017 14:10 WIB

Muslim Amerika Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, SPRINGFIELD -- Komuitas Masyarakat Islam Gretaer Springfield membuat kajian Ramadhan tak hanya untuk umat Islam tetapi juga masyarakat umum.

Dilansir dari sj-r.com, Ahad (18/6) Presiden Greater Interfaith Association Maryam Mostoufi mengatakan acara kajian ini merupakan kesempatan bagi banyak orang untuk mengajukan pertanyaan. "Kami menemukan banyak orang yang berada dalam situasi takut dengan apa yang mereka tidak ketahui,"jelas dia.

Kegiatan kajian Ramadhan ini diselenggarakan Ahad (18/6) bertepatan dengan hari ke 23 Ramadhan. Setiap hari selama Ramadhan, umat Islam tidak makan atau minum dari matahari terbit hingga terbenam.

Mereka tak hanya menahan haus dan lapar, tetapi juga seharusnya dapat menghindari pikiran dan perilaku yang bruuk.  Ketika berpuasa, biasanya umat muslim berbagi makanan dengan keluarga dan teman ketika berbuka di malam hari.

Selain mendidik masyarakat tentang ramadhan, Mostoufi mengatakan acara ini merupakan cara yang baik bagi umat Islam untuk berinteraksi dengan umat agama lain. Ada bnayak informasi keliru bahwa umat Islam tidak menyukai orang yang berebda agamanya.

"Alquran memerintahkan kita berkali-kali untuk bersikap ramah terhadap penganut agama lain,"jelas dia.

Anggota Dewan Masyarakat Islam Ahmer Siddiqui mengatakan salah satu kesalahpahaman orang tentang Ramadhan adalah hanya tentang kelaparan semata. Alasan utama umat Islam berpuasa adalah semata-mata untuk mendekatkan drii kepada Allah SWT.

"Bila anda lebih rendah hati, maka lebih mudah untuk mengingat Tuhan," jelas dia.

Acara ini juga membantu merubah persepsi negatif tentang umat Islam. Kenyataanya, umat Kristiani memiliki lebih banyak kesamaan dengan umat Islam daripada yang mereka sadari.  Secara historis, umat Islam percaya Nuh, Adam, Musa dan yesus merupakan nabi dan maryam. Kepercayaan ini yang sama antara kristen dan Islam.

Terpopuler