Kemenkominfo Kerahkan 300 BTS Mobile di Jalur Mudik

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya

Senin 19 Jun 2017 13:36 WIB

Pekerja melakukan perawatan menara Base Transceiver Station (BTS). Foto: Tahta Aidilla/Republika Pekerja melakukan perawatan menara Base Transceiver Station (BTS).

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan pemerintah akan memastikan kelancaran layanan komunikasi di sejumlah titik yang digunakan oleh pemudik. Hal ini dilakukan dengan mengerahkan sekitar 300 base transceiver station (BTS) dari berbagai operator gabungan di titik-titik rawan kemacetan.

“Karena pengalaman yang lalu-lalu, kalau terjadi kemacetan selalu larinya tingginya orang berkomunikasi. Jadi diperkirakan di titik-titik rawan dipasang BTS mobile. BTS mobile itu mini truk yang ada towernya, antenanya, radionya. Total dari operator gabungan ada sekitar 300,” kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/6).

BTS mobile ini diletakkan di sejumlah titik di Jawa. Jumlah BTS mobile yang dikerahkan ini bertambah dari tahun lalu yang sekitar 200 BTS mobile. Pengerahan BTS mobile diperlukan untuk menambah kapasitas bandwidth serta menjangkau daerah-daerah yang belum terjangkau sinyal operator.

“Kalau di simpang-simpang kan kalau dulu ada Brexit, sekarang exit baru agak lebih ke timur kan. Itu diperkuat di situ oleh operator,” tambahnya.

Kemenkoinfo, lanjutnya, juga telah melakukan pemeriksaan layanan operator seluler di titik-titik keberangkatan, seperti stasiun, pelabuhan, dan juga bandara di berbagai kota besar, termasuk Bali. Sebab, menurut dia, sebagian masyarakat juga akan menikmati libur lebaran di Bali.

“Blank spot ada saja kalau saya katakan sudah pasti blank spot kecil, yang penting bagi kami kapasitas,” ujar dia.

Rudiantara mengatakan, BTS mobile telah dikerahkan ke berbagai titik hingga Juli nanti. Ia juga mendapatkan laporan dari Kapolri, bahwa tingkat kepadatan pemudik sudah mulai terlihat. Sehingga, diharapkan tidak terjadi kepadatan tinggi pada puncak arus mudik nanti.

Lebih lanjut, Kementerian PUPR dan juga Kemenhub juga telah menyiapkan aplikasi 'ayo mudik' yang dapat diunduh masyarakat. Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.

“Itu memudahkah. Aplikasi ini berbasis google map jadi bisa tahu jaraknya berapa menit sampainya dan sebagainya. Apakah itu pos polisi, pos kesehatan, ATM, pom bensin, masjid dan sebagainya,” kata Rudiantara.

Terpopuler