Kapolri Gelar Operasi Ramadniya 2017

Rep: Mabruroh/ Red: Agus Yulianto

Senin 19 Jun 2017 13:24 WIB

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) bersiap menyematkan pita tanda Operasi Ramadniya 2017 kepada sejumlah perwakilan petugas ketika Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ramadniya 2017 di Monas, Jakarta, Senin (19/6). Foto: Antara/Aprillio Akbar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) bersiap menyematkan pita tanda Operasi Ramadniya 2017 kepada sejumlah perwakilan petugas ketika Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ramadniya 2017 di Monas, Jakarta, Senin (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menggelar apel Operasi Ramadniya di lapangan silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (19/6). Apel ini guna mengecek persiapan jajarannya dalam mengawal arus mudik 2017. "Apel ini sebenarnya hanya formalitas karena semua sudah bergerak," ujar Tito di Monas, Jakarta Pusat, Senin (19/6).

Operasi Ramadniya lanjut Tito akan berlangsung selama 16 hari, yakni dimulai pada 19 Juni sampai 4 Juli 2017. Operasi Ramadniya ini merupakan operasi pengganti operasi ketupat seperti lebaran-lebaran sebelumnya. "Hari ini (operasi Ramadniya) dimulai secara resmi tanggal 19 sampai dengan  tanggal 4 Juli," ujar Tito.

Sebelumnya kata Tito, Polri dan pihak-pihak terkait sudah melakukan pengecekan di lapangan. Termasuk, kata dia perihal kelaikan jalan dan prediksi titik-titik kemecetan dan cara mengatasinya.  "Kita sudah melakukan rapat sangat sering sekali dengan semua instansi, bahkan tim teknis lapangannya sudah jalan mengecek ke lapangan ke lapangan," ujar dia.

Apel pagi ini dihadiri oleh 1.896 personel Polri, TNI, dan instansi terkait. Termasuk Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan  perwakilan dari TNI, Basarnas, Dirjen Kominfo, dan Kementrian PUPR.