REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Dalam rangka memaksimalkan penghimpunan dana zakat, baik zakat fitrah maupun zakat maal dari komunitas insan Al Azhar, LAZ Al Azhar menggelar acara Al Azhar Zakat Day. Acara yang diadakan di Jakarta, Kamis (15/6) itu diperuntukkan bagi seluruh keluarga brsar YPI Al Azhar seperti karyawan, guru, dosen, jam’iyyah dan jamaah masjid serta masyarakat umum.
Ketua Umum YPI Al Azhar M Suhadi yang hadir membuka Al Azhar Zakat Day menggambarkan besarnya potensi zakat dari keluarga besar Al Azhar. Jika penghimpunan zakatnya bisa dimaksimalkan tentu hasilnya akan banyak membawa manfaat bagi umat. “Kita punya ribuan alumni, guru dan karyawan di seluruh Al Azhar se-Indonesia. Semoga momen Al Azhar Zakat Day ini menjadi momentum semakin terbukanya potensi zakat dari komunitas Al Azhar,” ujar Suhadi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (19/6).
Menurut Manajer Fundraising Laznas Al Azhar Dikalustian, sebagai dukungan terhadap cara Al Azhar Zakat Day ini layanan donasi, konsultasi dan hitung zakat akan dibuka selama 24 jam mulai dari tanggal 15 Juni 2017 hingga H-1 Idul Fitri atau pada hari Sabtu 24 Juni 2017 di Gerai Zakat Masjid Agung Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta.
Laznas Al Azhar juga memberikan kemudahan lain untuk berzakat menyediakan gerai zakat di lebih dari 30 mal, seperti Gandaria City, Mall Pondok Indah, One Belpark, FX Sudirman, Bintaro Jaya Xchange Mall, Supermal Karawaci, Tangcity Mall, Cinere Bellevue, Lippo Plaza Ekalokasari, Grand Indonesia, The Plaza Semanggi, dan lain-lain.
Gerai zakat tersebut juga dibuka di pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran di wilayah Jabodetabek. “Selain itu bagi para muzzaki atau donatur yang ingi berzakat namun tapi berhalangan hadir bisa menggunakan layanan jemput zakat "Zakat Home Service" dengan menghubungi nomor telepon 021 7221504,” ujar Dikalustian.
Ia mengemukakan, nantinya dana zakat yang terkumpul melalui berbagai gerai layanan Laznas Al Azhar ini akan bertransformasi menjadi dana sosial umat bagi percepatan pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan. Hal itu mencakup puluhan ribu mustahik binaan Laznas Al Azhar yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia melalui lima klaster program pengentasan kemiskinan terintegrasi.
Lima klaster tersebut, kata Dikalustian, adalah pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat desa; pengentasan pengangguran dan pemberdayaan pemuda produktif; memperbaiki kondisi kehidupan anak yatim dan dhuafa; pemberdayaan ekonomi, infrastruktur dan konservasi lingkungan; serta penanggulangan bencana dan jaringan relawan.