Strategi Kemenhub Tingkatkan Popularitas Angkutan Laut

Rep: dea alvi soraya/ Red: Dwi Murdaningsih

Senin 19 Jun 2017 01:45 WIB

  Sejumlah pemudik berada di atas kapal yang akan bersandar di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (30/6). Foto: Antara/Budi Candra Setya Sejumlah pemudik berada di atas kapal yang akan bersandar di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai jumlah pertumbuhan penumpang kapal laut pada masa angkutan lebaran 2017 relatif sama dengan tahun lalu. Untuk itu Budi memiliki strategi tersendiri untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mudik dengan menggunakan angkutan laut.

Dia menyebutkan tiga hal penting yang harus ditingkatkan agar angkutan laut menjadi angkutan pilihan pemudik ke depan. "Ada tiga hal yaitu safety, security, dan level of service mesti ditingkatkan," kata Budi melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (18/6).

Budi menjelaskan, pemenuhan aspek keselamatan atau safety harus dilakukan dengan penuh kedisiplinan. Terkait aspek keamanan, menurut Budi sangat perlu untuk menggandeng unsur TNI dan Polri agar keamanan penumpang angkutan laut lebih terjamin. Dia berharap operator angkutan laut juga dapat meningkatkan pelayanan atau level of service terhadap penumpang angkutan laut.

Dengan tiga hal ini, dia yakin moda angkutan laut akan populer di masyarakat, dengan begitu akan terjadi pertumbuhan penumpang pada moda ini. "Level of service kita meminta PT Pelni dan PT ASDP untuk meningkatkan diri, Insya Allah tahun depan lebih populer," kata Budi.

Terkait harga tiket, Budi menilai harga tiket angkutan laut masih kompetitif. Pihaknya berjanji akan memberi sanksi bagi operator kapal yang menetapkan tarif tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Saya kira kompetitiflah, seperti tadi saya cek ongkos kapal laut Balikpapan-Surabaya itu Rp 400 ribu, saya kira kan enggak ada pesawat harga segitu, kapal ditambah jalan-jalan lagi. Batas atas batas bawah kira-kira 30 persen, kita kasih peringatan," ujar dia.

Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah total pemudik 2017 mencapai 19 juta pemudik dimana 4,5 juta pemudik diprediksi akan menggunakan moda angkutan udara. Angka ini adalah yang paling besar dibandingkan dengan moda angkutan lainnya.

"Jumlah pengguna angkutan pribadi juga akan mengalami pertumbuhan yang cukup besar hingga 10 persen," kata Budi.

Terpopuler