REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gerbang Tol Salatiga resmi dibuka sejak Ahad (18/6) pukul 00.30 WIB. Jalan Tol Semarang-Solo Seksi Bawen-Salatiga yang dioperasikan oleh PT. Trans Marga Jateng (TMJ) sudah berlaku fungsional sementara untuk arus mudik dan balik Lebaran 2017.
Direktur Teknik dan Operasional PT. TMJ Ali Zainal Abidin mengatakan, jalan tol fungsional yang menghubungkan Kota Semarang dengan daerah di sisi selatan provinsi Jawa Tengah ini akan sangat membantu pemudik yang akan menuju Salatiga, Solo maupun Yogyakarta. Pekerjaan jalan tol yang memiliki panjang hingga 17,6 km ini telah selesai pada 15 Juni.
"(Jalan tol; red) Diberlakukan fungsional sementara untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini," ujarnya melalui siaran resmi, Ahad (18/6).
Berbeda dengan jalur fungsional lainnya, Jalan Tol Bawen-Salatiga juga bisa dilalui oleh pengguna jalan tol pada malam hari. Sebab, infrastruktur jalan tol sudah siap 100 persen melayani pengguna jalan.
Sebagai jalur fungsional sementara, pemudik yang masuk dari Bawen dan keluar melalui Gerbang Tol Salatiga tidak akan dibebankan tarif tol hingga terbitnya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang akan mengatur besaran tarif tol untuk setiap golongan. Berbeda dengan pemudik yang memasuki tol dari Semarang, pengguna jalan yang akan keluar melalui GT Salatiga, dibebankan tarif Ungaran-Bawen senilai Rp 7.500.
Untuk arus mudik kali ini, ia melanjutkan, Jalan Tol Bawen-Salatiga baru bisa dilewati oleh kendaraan golongan satu non bus. Hal ini karena pertimbangan exit tol yang cukup sempit dan berpotensi menimbulkan kemacetan.
Untuk mengurangi antrean kendaraan, PT TMJ akan memberlakukan sistem buka tutup jika terjadi antrean lebih darin1 km di Simpang Susun (SS) Salatiga.
"Kami sudah menyiapkan rekayasa sehingga penumpukan kendaraan tidak berada di satu titik. Kalau antrean di SS Salatiga sudah lebih dari 1 km maka kendaraan akan kita keluarkan di SS Bawen dan diberlakukan sistem buka tutup bagi kendaraan yang hendak memasuki Bawen," ujarnya.
Selain itu, ada tiga lokasi istirahat atau rest area, di Km 22 + 200 arah Solo, Tempat Istirahat Sementara (TIS) di KM 49 + 300 arah Solo dan TIS di KM 37 + 600 arah Semarang. Setiap TIS dilengkapi mushola, toilet, SPBU, dan beberapa gerai makanan dan minuman.