REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebagai destinasi wisata, Pulau Lombok memiliki begitu banyak ragam kuliner lezat yang terjamin kehalalannya. Jika kebanyakan kuliner di Bumi Seribu Masjid ini kental dengan cita rasa yang pedas, restoran yang satu ini menawarkan sesuatu yang beda.
Namanya Soto Yugisah yang berada di Jalan Adi Sucipto, Kota Mataram. Letaknya yang berada di seberang Eks Bandara Selaparang, Mataram, sangat strategis dan memudahkan pengunjung untuk datang ke tempat ini. Dari Islamic Center NTB, letak Soto Yugisah hanya sekitar 3 Km.
Soto Yugisah yang sudah beroperasi sejak tahun 70-an ini menawarkan konsep kuliner yang berbeda dari kebanyakan restoran yang ada. Konsep tempo dulu sangat terasa saat menjejakan kaki di restoran dengan luas sekitar 15 are. Keberadaan lumbung padi yang disulap sebagai tempat makan seakan membawa pengunjung kembali ke zaman baheula.
Lumbung yang dikenal sebagai tempat menyimpan padi bagi orang Lombok dimodifikasi dengan menambahkan ornamen rumah adat Joglo dan Bali dan pada atapnya berpadu manis bersama Berugak, sebutan Gazebo bagi orang Lombok. Nuansa budaya semakin terasa dengan adanya lukisan besar tentang presean, yang merupakan pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras. Presean merupakan tradisi khas masyarakat suku Sasak.
"Yugisah itu nama Ibu yang dulu mendirikan usaha ini. Ibu sudah tiada, lalu saya yang meneruskannya," ucap Suhariadi saat disambangi Republika.co.id pada Ahad (17/6).
Awalnya, Soto Yugisah merupakan warung soto kecil yang berada di depan Eks Bandara Selaparang. Lambat laun, Soto Yugisah mulai mendapat tempat di hati masyarakat Lombok sehingga bisa mengembangkan usaha dengan memperluas area lokasi usaha.
Suhariadi mengatakan Soto Yugisah menawarkan sajian soto ayam kampung yang dimasak dengan cara tradisional.
"Memasaknya masih menggunakan kayu dari dulu sampai saat ini," ungkap dia.
Jika kebanyakan soto disajikan dengan mangkok, di Soto Yugisah yang terdiri atas kol, toge, suwiran ayam kampung, dan telur bersama nasi disajikan dengan berbeda yakni menggunakan piring. Seporsi Soto Yugisah dijual dengan harga Rp 18 ribu.
Apabila tidak terbiasa mencampur nasi dengan soto dalam satu wadah, pengunjung bisa memesannya untuk disajikan dalam keadaan terpisah. Pun jika ingin menyantapnya dengan lontong sebagai pengganti nasi. "Prinsipnya harga kaki lima, kualitas bintang lima," kata dia.