REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi Danang Parikesit menilai pemerintah harus menyiapkan manajemen lalu lintas yang baik untuk mengurangi tingkat kepadatan saat arus mudik nanti.
Ia mengatakan, manajemen lalu lintas diperlukan untuk mengarahkan para pemudik agar menggunakan jalur alternatif, seperti jalan-jalan desa. Danang menyampaikan, pemerintah harus dapat membagi beban pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi agar tidak hanya bertumpu pada jalur nasional. Jalur-jalur alternatif seperti jalan di desa pun harus dimanfaatkan untuk membagi volume beban di jalur utama. Menurut dia, dengan mengurangi akumulasi volume pengendara di ruas jalan utama, dapat menekan angka kemacetan.
"Jika pemerintah bisa menekan kendaraan di jalan nasional hingga 1,5-2 kali dari kapasitas jalan maka kemacetan dipastikan akan berkurang banyak," kata Danang saat dihubungi Republika, Ahad (18/6).
Danang mengatakan mengarahkan pemudik melintasi jalur alternatif memang perlu persiapan. "Itu memang harus ada rambu pengarah, manajemen lalu lintas untuk mengarahkan, agar tidak menggunakan jalur tol dan arteri nasional,” kata dia.
Dengan adanya peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi, penggunaan kendaraan pribadi akan meningkat pada musim mudik tahun ini. Jalan nasional pun diprediksi tidak akan mampu menampung kendaraan yang melintas.
“Harapannya, tidak terdapat akumulasi lalu lintas di ruas jalan utama. Karena kalau kita lihat selama periode lebaran jumlah kendaraan 3x4 dari kapasitas jalan nasional,” ujar Danang.
Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi akan meningkat tajam tahun ini. Berdasarkan data Kemenhub, pemudik yang menggunakan transportasi mobil pribadi tahun lalu jumlahnya 3,04 juta orang. Tahun ini, diperkirakan mencapai 3,41 juta orang atau naik 12 persen.
Namun, sepeda motor masih bakal menjadi kendaraan pribadi paling favorit untuk mudik. Pemudik yang menggunakan sepeda motor tahun lalu jumlahnya 4,6 juta orang, tahun 2017 mungkin 5,3 juta orang, jadi 15,42 persen kenaikannya. n Dessy Suciati Saputri