REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Dedi Taufik menegaskan jalur-jalur di Jawa Barat secara umum siap digunakan untuk keperluan masyarakat mudik lebaran 2017. Sebanyak 1216 personil pun disiagakan untuk menjaga kelancaran arus mudik mulai H-7 hingga H+7.
Dedi mengatakan pihaknya juga menyiapkan mobil-mobil derek di berbagai ruas jalur mudik. Mobil derek ini disiapkan mengantisipasi kendaraan yang mengalami masalah di perjalanan.
"Mobil derek kita siapkan gratis untuk masyarakat yang kendaraannya bermasalah, mogok di jalan," kata Dedi usai melepas mudik gratis di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (17/6) sore.
Ia menyebutkan mobil ini ditempatkan terutama di jalur-jalur padat. Seperti jalur Puncak-Bogor, Nagrek- Kabupaten Bandung, Ciater-Subang.
Mobil derek juga disiapkan di sepanjang jalan-jalan tol yang ada di Jawa Barat. Serta di posko-posko yang disiapkan Dinas Perhubungan untuk mengakomodir jalur terdekat.
Meski demikian, ia mengimbau masyarakat untuk mengecek kendaraannya sebelum berangkat mudik. Sehingga kendaraan yang digunakan dalam kondisi prima dan aman.
Selain Dishub, Dinas Bina Marga juga menyiagakan kendaraan alat berat dan truk-truk pengangkut material. Hal tersebut sebagai upaya mengantisipasi bencana.
Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat Guntoro mengatakan pihaknya menyiagakan kendaraan alat berat di jalur-jalur yang rawan bencana. Mulai dari jalur utara, tengah, dan selatan.
"Saya sudah bagi titik-titik utama yang akan disiagakan alat berat di jalur rawan bencana. Serta truk pengangkut material sebanyak 62 truk," kata Guntoro.
Diantaranya titik-titik rawan itu meliputi Garut Selatan, Tasikmalaya, Gentong, Malangbong, Cadas Pangeran dan lainnya. Ada enam balai yang jua disiagakan mengantisipasi masalah-masalah berkaitan jalan di jalur mudik. Yaitu di Cianjur, Sukabumi, Bandung, Sumedang, Garut, Tasik dan Cirebon.