REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki H-8 lebaran, arus mudik di jalur pantura Indramayu mulai ramai dilintasi ribuan pemudik sepeda motor, Ahad (18/6) pagi. Sebagian besar pemudik itu merupakan para pedagang dan wiraswasta yang tidak terikat jadwal libur dengan perusahaan/instansi pemerintah.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id di jalur pantura utama Jatibarang dan Widasari, Kabupaten Indramayu, para pemudik sepeda motor itu mudah dikenali dari nopol kendaraannya yang berplat B. Iring-iringan pemudik tersebut bergerak dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah.
Kondisi jalur pantura yang relatif masih cukup lengang membuat para pemudik sepeda motor itu dapat melajukan kendaraannya dengan kecepatan di atas 60 kilometer per jam. Namun meskipun demikian, mereka harus ekstra hati-hati karena masih banyak kendaraan besar, seperti truk dan kontainer, yang melintas di jalur pantura.
Salah seorang pemudik asal Bekasi, Wandi, mengaku sengaja mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan kendaraan saat mendekati lebaran. Apalagi, anaknya yang duduk di kelas satu sekolah dasar sudah mulai libur.
''Mudik sekarang kan masih lumayan sepi, belum terlalu padat,'' kata pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang dan hendak mudik ke Brebes itu.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Asep Nugraha, mengungkapkan, jalur pantura Indramayu merupakan titik lelah bagi pemudik dari arah Jakarta. Karena itu, dia mengiimbau agar para pemudik segera beristirahat jika merasa lelah.
''Rest Area bagi pemudik motor sudah kami siapkan di Jembatan Timbang Kemenhub di Kecamatan Losarang,'' kata Asep.
Di Rest Area tersebut, telah disediakan cek kesehatan gratis, bengkel motor gratis, makanan ringan dan minuman gratis, fasilitas WIFI dan fasilitas istirahat. Selain itu, adapula ruangan khusus untuk ibu menyusui bagi para pemudik perempuan yang memiliki bayi.
''Dengan beristirahat di Rest Area, kami berharap para pemudik yang kelelahan bisa bugar kembali sehingga bisa mencegah terjadinya kecelakaan,'' kata Asep.