REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengajak anak-anak menabung kebaikan agar kelak menjadi insan yang mulia seperti yang dicontohkan rosulullah Muhammad SAW. Dalam kegiatan ini, Kementerian Sosial turut ambil bagian memberikan santunan bersama dengan Kementerian ESDM dan BNI 46.
"Untuk menjadi manusia yang mulia tentu referensi utama kita adalah junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Beliau yatim piatu sejak kecil, namun Beliau mendapat kemuliaan yang luar biasa dari Allah SWT," kata Khofifah saat menghadiri acara Istiqlal Berbagi yang merupakan program Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal menyantuni 1.000 anak yatim bertempat di Masjid Istiqlal, Jumat (16/6).
Khofifah melanjutkan kemuliaan seseorang bukan datang dengan sendirinya. Untuk mencapai titik tersebut, seseorang harus menabung kebaikan dan berikhtiar sejak anak-anak. Khofifah juga mengajak anak-anak harus menabung kebaikan, dari yang mulai sederhana yakni menjaga akhlak anak-anak.
"Sepertinya sederhana tapi pelaksanaannya tidak sederhana," jelasnya.
Menjaga akhlak anak, lanjut Khofifah, bisa dilakukan dengan belajar menghormati orang tua serta mereka yang lebih tua seperti bapak dan ibu guru. Khofifah meminta agar membaca Alquran tidak ditinggalkan. Bahkan bila perlu, kata dia, biasakan ada Alquran di tangan bukan gawai saja yang dipegang.
Kemudian satu lagi yang tak boleh ditinggalkan adalah menjaga salat lima waktu. Kewajiban ini, lanjutnya, harus ditanamkan sejak kecil dan terus dilakukan dengan khusyuk, tekun dan penuh kesadaran. "Itu yang akan mengantarkan anak-anak semua menjadi orang yang mulia," tuturnya.
Setelah menyampaikan ceramahnya, Mensos meninjau proses penyerahan bingkisan untuk anak-anak yatim. Tampak beberapa kali beliau membimbing mereka menukarkan kupon dan menerima bingkisan. Selain menyapa anak-anak, Mensos melayani dengan sabar para jamaah yang ingin berfoto dan bersalaman.
"Selamat menunaikan ibadah puasa, mudah-mudahan puasa kita diterima oleh Allah, tarawih kita diterima oleh Allah, tadarus dan amalan kita diterima oleh Allah dan kita dipertemukan dalam hari kemenangan Idul Fitri," tutup Khofifah.