REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Sejak tahun 2013 akhir Rumah Tahfidz PPPA Daarul Qur’an Nusantara--yayasan bimbingan KH Ustadz Yusud Masnur di Palestina--menyelenggarakan acara buka bersama puasa Ramadhan 1438 H. Ratusan santri pun antusias mengikuti acara tersebut.
Yayasan ini berawal dengan membuka halaqoh atau group anak-anak Palestina hafidz Quran. Berapa bulan kemudiaan dilanjutkan dengan pembangunan gedung rumah Tahifdz berlantai tiga, hasil wakaf tanah dari Abdillah Onim dan Istrinya di Gaza Utara Palestina.
Besar antusias masyarakat Palestina di Jalur Gaza atas kehadiran Daarul Qur’an Nusantara. Awal kehadiran hanya memiliki 60 santri, tapi berjalannya waktu dengan memperkenalkan kurikulum dan cara cepat menghafal Alquran saat ini jumlah santri 220 orang dan semakin bertambah.
Setiap hari anak-anak Palestina berbondong-bondong dating ke Daarul Quran guna mengkaji, menghafal, dan menyetor hafalan mereka di bawah bimbingan 10 pembiing atau guru doctor dan magister ahli tafsir Alquran fiqh dan syariah, para santri pun diberi ilmu agama dan menghafal hadist syarif.
Kehadiran Rumah Tahfidz PPPA di Gaza turut berperan dalam mencetak atau perbanyak generasi Qur’aniyah, hafidz Quran dan berakhlak terpuji seperti diajakkan oleh baginda kita Nabi Muhammad SAW, 4 tahun sudah di Gaza dengan jumlah santri 220 orang sekian 40 orang anak-anak Palestina berhasil hafal Quran 30 Juz, mayoritas dari mereka memiliki hafalan mulai dari 10 Juz hingga 25 Juz.
Bertepatan pada 20 hari bulan suci Ramadhan, seperti ramadhan sebelumnya, pihak Rumah Tahfidz PPPA rutin mengadakan kegiatan keagamaan di Palestina pada bulan Ramadhan salah satunya adalah gelar buka puasa bersama. Acara pun digelar dihalaman DAQU Palestina dihadiri ratusan anak-anak, tetangga dan pembimbing.
Seperti biasa sebelum adzan Magrib mereka khusyuk baca Alquran, menu yang disajikan adalah kurma, air mineral, soft drink, mereka pun diberi coklat, dan buka besarnya adalah nasi dan ayam.
"Perlu kami sampaikan bahwa mayoritas dan santri adalah mereka berasal dari keluarga tidak mampu (fakir), ada dari mereka adalah anak yatim juga berasa dari keluarga tidak mampu. Nah, dengan ini menjadikan kita memiliki ladang beramal sedekah untuk hafidz Quran di Palestina," kata Onim.
Para santriawan dan santriawati sangat bahagia diajak buka puasa bersama dan tentu dengan kegiatan rutin keagamaan seperti ini maka dengan sendirinya mereka pun termotivasi untuk belajar dan mengkaji Alquran, ucapakan terimakasih dari anak-anak Palestina kepada para donatur, teman-teman Rumah Tahfidz PPPA Jakarta khususnya kepada KH.Ustdaz Yusuf Mansur atau peran dalam mencetak generasi Palestina hafidz Qur’an.