REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, pola layanan keuangan syariah dapat membuka akses ekonomi umat. "Pemerintah Provinsi telah sampai pada pengambilan keputusan, yaitu mengkonversi Bank NTB menjadi bank syariah. Pola syariah ini semata-mata untuk membuka akses seluas-luasnya bagi umat untuk memperoleh kemudahan dalam layanan perbankan," kata gubernur di Mataram, Jumat (16/6).
Tuan Guru Bajang menjelaskan, di dalam kitab suci Alquran telah dijelaskan dalam ayat yang paling panjang, yakni ayat yang berbicara tentang transaksi keuangan. Dalam pemahaman yang sederhana, jelas transaksi keuangan sangatlah penting.
"Tidak akan ada gunanya membahas sistem syariah, bila lembaganya tidak tersedia. Tetapi kenyataannya memang lembaga yang membuka akses bagi umat tersebut masih sangat terbatas," ungkapnya.
Dijelaskannya, Agama Islam memiliki sistem yang menjadi kemanfaatan bersama dan tidak terpaksa dalam hal penandatanganan akad. Sebab, substansi terpentingnya adalah masyarakat, tidak hanya membuka ruang keadilan bagi Islam, tapi untuk semua masyarakat.
Karena itu, konversi tersebut menjadi solusi, terutama memberikan layanan berupa akses cepat bagi umat. "Insya Allah ada kemanfaatan untuk kita semua dan ada keberlanjutan di masa yang akan datang," ucapnya.
Untuk itu, gubernur berharap dengan kehadiran keuangan syariah banyak hal baik bisa terwujud. "Insya Allah dengan kehadiran keuangan syariah kita bisa memetik banyak hal baik dan hal baik itu dapat terwujud bagi para perangkat daerah, dan bagi para pelaku keuangan syariah agar terus termotivasi untuk bekerja dan berikhtiar sungguh-sungguh pada masa yang akan datang," ujarnya.