REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Polda Jawa Barat terus bekerja mengevaluasi rencana pengamanan arus mudik baik dari segi lalu lintas dan pencegahan aksi kriminalitas. Sampai saat ini, persiapan dinilai telah mencapai 100 persen. Hanya saja, Polda masih perlu berkoordinasi dengan instansi lain terkait rencana pengamanan mudik agar tercipta sinergitas antar lembaga.

"Persiapan sudah 100 persen siap jalur Jabar Selatan, utara, tengah. Tinggal mematangkan menyamakan persepsi dengan instansi lain seperti pengelola tol dan Dishub," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, AKBP Faizal usai rapat bersama unsur Lantas se-Jabar bagian selatan di Mapolres Garut, Jumat (16/6).

Meski begitu, ia mengakui akan ada sebagian jalan yang masih berada dalam kondisi rusak. Hal itu terjadi, sambungnya, karena pengerjaan perbaikan jalan memakan waktu lebih panjang hingga melewati hari H Lebaran. Solusinya, Polda Jabar akan menyiapkan spanduk agar pemudik berhati-hati di jalur tersebut.

"Memang ada upaya kirim surat ke instansi terkait untuk kejar proyek pengerjaan kerusakan jalan, tapi tidak terkejar. Jadi dibantu berupa spanduk supaya yang lewat sana itu tahu. Tapi memang walaupun dalam kondisi arus mudik dan balik, kecelakaan tetap tak bisa dihindari, diimbau pemudik berhati-hati," ujarnya.

Adapun dengan adanya potensi longor di jalur Jabar selatan, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi terkait agar menyiapkan upaya penanganan. "Longsor sudah koordinasi dengan pemda, PU dan BPBD untuk antisipasi dan penanganan kalau benar-benar terjadi," ucapnya.