Syekh Lebanon Kagumi Ramadhan di NTB

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Didi Purwadi

Jumat 16 Jun 2017 18:34 WIB

Warga melaksanakan shalat Tarawih di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Foto: Republika/Tahta Aidilla Warga melaksanakan shalat Tarawih di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Prof. Dr. Khalid Barakat, seorang pemimpin para ahli qira'at Lebanon, merasa kagum dengan NTB, khususnya pelaksanaan shalat tarawih yang berlangsung di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB, selama bulan suci Ramadhan ini.

Syaikh Khalid Barakat yang telah mengimami shalat tarawih di berbagai negara di dunia, seperti Amerika, Inggris, Australia, Prancis dan negara-negara lainnya tersebut, mengaku selama mengimami shalat tarawih di NTB, satu kesan yang sangat menarik dan belum pernah ditemukan di negara-negara lain adalah dia diminta mengimani shalat tarawih dengan bacaan yang berbeda- beda.

"Itu hanya terjadi di NTB. Ini merupakan suatu kepeloporan yang bagus. Maksudnya agar umat Islam itu mengapresiasi perbedaan," ujad Syaikh Khalid bersama Guru Besar Al Azhar Kairo Prof. Dr. Muhammad Nasr Allabba saat diterima Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi di Pendopo Gubernur, Mataram, Jum'at (16/6).

Gubernur NTB yang akrab disapa TGB, menceritakan kesan positif dan kekaguman Syaikh asal Lebanon terhadap umat Islam di NTB yang mampu mengapresiasi perbedaan. TGB mengatakan, pelaksaan shalat tarawih dengan qiara'at imam yang berbeda-beda, mengisyaratkan pelaksanaan ibadah selama ini tidak satu yang benar. Tapi banyak hal lain juga diamalkan dan berlaku di seluruh penjuru dunia Islam yang juga merupakan praktek yang benar.

"Sehingga, kita tidak mudah menyalahkan pihak lain, tidak mudah menganggap diri kita lebih baik dari yang lain dan kita lebih mengapresiasi perbedaan," kata TGB.

TGB menginginkan Islamic Center berfungsi sebagai salah satu kekayaan peradaban Islam untuk kemanusiaan. "ini yang harus kita tunjukkan," kata TGB.

Terpopuler