Wisata Religi di Kawasan Mandalika

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Didi Purwadi

Jumat 16 Jun 2017 18:18 WIB

Wilayah Mandalika, Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (ilustrasi). Foto: Antara/Ahmad Subaidi Wilayah Mandalika, Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang berpacu merampungkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang berada di Kabupaten Lombok Tengah. Kawasan pariwisata yang digadang-gadang akan menjadi the next Nusa Dua ini dibangun dan dikelola salah satu BUMN yakni PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Sebagai pengembang, ITDC paham betul karakteristik NTB, terutama Pulau Lombok yang kental dengan nilai-nilai keagamaan. Tak hanya menggenjot sejumlah pembangunan infrastruktur pariwisata seperti hotel dan restoran, ITDC juga menekankan pentingnya kehadiran masjid sebagai pusat sarana ibadah baik untuk warga sekitar dan juga wisatawan.

ITDC bahkan memprioritaskan pembangunan Masjid Mandalika sebagai hal yang utama dibanding infrastruktur lain di kawasan seluas 1.200 hektar tersebut. Direktur Utama PT (Persero) ITDC, Abdulbar M Mansoer, mencoba meneladani sikap Rasulullah SAW yang membangun masjid dalam setiap kunjungannya ke suatu wilayah.

Dalam setiap pembangunan infrastuktur, dia katakan, perlu meniru apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. ''Saya berusaha ambil contoh waktu junjungan Nabi Muhammad SAW saat kunjungi suatu kawasan, yang pertama dibangun ialah masjid," ujar Abdulbar kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Nilai-nilai keagamaan sangat erat dengan kehidupan masyarakat Lombok. Tergambar juga dengan adanya sebutan Pulau Seribu Masjid yang bercokol pada Lombok yang kini menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan. "Kita juga memahami kultur masyarakat Lombok yang memang kuat keislamannya," ucap Abdulbar.

Untuk desain bangunan, lanjut Abdulbar, Masjid Mandalika akan mengikuti arsitektur masjid kuno Bayan yang berlokasi di Kabupaten Lombok Utara dengan sejumlah kaligrafi terpampang di beberapa sisi. Kapasitas masjid diperkirakan dapat menampung 1.000 jamaah.

Pembangunan masjid di lahan seluas empat hektar ini merupakan bentuk kontribusi ITDC dalam mendukung konsep wisata halal Pulau Lombok. Abdulbar menargetkan proses kontruksi bangunan utama Masjid Mandalika sudah bisa rampung sebelum Hari Raya Idul Adha atau sekitar September 2017.

Selain masjid, ITDC juga menyiapkan cluster halal seluas 300 hektare dari total 1.175,23 hektare luas lahan. Kawasan cluster halal akan menempati area bagian timur KEK Mandalika. "Cluster halal akan memiliki blok khusus, tapi tetap terkoneksi dengan bagian barat," ungkap dia.

Terpopuler