REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebagai bulan dimana Alquran diturunkan, umat Islam harusnya makin mencintai berinteraksi dengan Alquran. Sebab, bila tidak dekat dengan Alquran saat Ramadhan, kesempatan serupa di bulan lain akan terlewatkan.
Kepada jamaah tarawih di Masjid Hubbul Wathan Mataram pekan ini, Ustaz Lukmanul Hakim menjelaskan, Ramadhan tahun ke 13 sebelum hijrah, Allah menurunkan Alquran. Kehadiran Alquran harus disyukuri karena jadi pedoman orang beriman yang takut kepada Allah dan Rasulullah.
Karena itu, umat Islam seharusnya amat mencintai Alquran. Sebagai pedoman, selain Alquran ada pula sunnah. Keduanya menunjukkan, mana yang baik dan buruk. Rasul menyatakan, beliau meninggalkan kepada umat Islam dua pedoman yang bila diberpegang teguh, maka manusia tidak akan sesat selamanya.
Alquran sendiri bersifat global dan rincian Alquran dijelaskan dengan sunnah. Bagi Muslim, selain membaca, juga wajib membumikan Alquran dengan mengamalkan. Mereka yang mempelajari dan mengajarkan Alquran bahkan disebut manusia terbaik. ''Bahagialah bila selalu dekat dengan Alquran,'' kata Ustaz Lukman.
Rasul pernah menyampaikan kepada Abu Dzar al-Ghifari, kalau ada keinginan sungguh-sungguh untuk mempelajari Alquran satu ayat saja maka kebaikannya luar biasa. Mengamalkan Alquran harus dimulai dengan membaca dan belajar Alquran.
''Orang membaca dan mengamalkan Alquran itu dirindukan surga. Jangan pula lupa, dakwah Islam sebenarnya adalah menyebarkan isi Alquran,'' ungkap Ustaz Lukman.
Di kesempatan selanjutnya, Ustaz Subhan Abdullah Azhim mengatakan, memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, umat Islam harus mengevaluasi diri sejuah mana interaksinya dengan Alquran. Sebab perniagaan yang tidak pernah merugi adalah keterikatan dengan Alquran.
Allah bahkan menyebutkan dalam surat Fathir ayat 29-30 bahwa siapa saja yang meluangkan waktu membaca Alquran dan selalu dirikan shalat, berzakat dan bersedekah sirri ataupun terang, mereka sedang berniaga dengan Allah dan perdagangan itu tidak akan pernah merugi. ''Membaca Alquran itu berarti sedang mengingat Allah dan hanya dengan ingat Allah hati jadi tenang dengan ketenangan sejati,'' ungkap Ustaz Subhan.
Kalau seseorang gagal berinterkasi dekat dengan Alquran saat Ramadhan, jangan harap ia bisa mendapat kesempatan itu di luar Ramadhan. Jika demikian, orang itu sungguh rugi luar biasa. Kalau sungguh-sungguh berniaga dengan Allah, Rasul menjanjikan surga.
''Level surga akan ditentukan bacaan Alquran kita sampai akhir ayat yang kita baca. Lalu bagaimana kalau tidak suka baca Alquran?,'' ucap Ustaz Subhan. Pemerintah Provinsi secara khusus mendatangkan para qari internasional dari Timur Tengah.
Ustaz Subhan mengajak jamaah Masjid Hubbul Wathan mendengarkan sungguh-sungguh bacaan Alquran mereka. Satu ayat yang disimak bernilai kebaikan. ''Obat ketenangan hati dan penggugur dosa salah satunya adalah bersungguh-sungguh menyimak bacaan Alquraan,'' kata Ustaz Subhan.