REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Kurang tidur biasa terjadi pada bulan Ramadhan. Namun, hal itu bisa membuat puasa lebih sulit. Karena itu, sangat penting untuk tidur dengan cukup setiap hari selama berpuasa.
Dr Abdulaziz al-Hashemi, konsultan Penyakit Paru dan Gangguan Tidur dari Hamad Medical Corporation (HMC), Doha, Qatar, mengatakan, tidur adalah kebutuhan fisiologis normal bagi tubuh, seperti makan dan bernafas. Karena itu, tidur diperlukan untuk menjaga kesehatan dan fungsi psikofisiologis.
Tidur yang buruk dapat berdampak buruk pada kinerja siang hari. Ramadhan, yang mewajibkan umat Islam menahan lapar dan haus pada siang hari, sering disertai dengan gangguan pada pola tidur.
"Orang yang kekurangan tidur dapat menunjukkan peningkatan nafsu makan untuk makanan kaya karbohidrat dan kaya kalori, dan hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan," kata dia, dilansir dari Gulf Times, Jumat (16/6).
Dia juga menekankan makan berlebih dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti asam lambung atau refluks gastro-esofagus dan ketidaknyamanan usus besar. Kedua gangguan ini dapat meningkatkan risiko terkena gangguan tidur selama bulan Ramadhan.
"Penting bagi individu yang berpuasa untuk memastikan mereka mendapatkan jumlah tidur yang sama seperti biasanya," ujar al-Hashemi.
Orang biasanya tidur di malam hari selama tujuh sampai delapan jam dalam satu waktu. Tapi, selama bulan Ramadhan, ini tidak terjadi. "Disarankan untuk menebus waktu tidur nyenyak," kata dia.
Muslim bisa mengganti tidurnya pada siang hari. Selain itu, al-Hashemi juga memberikan beberapa tip agar bisa tidur nyenyak. Untuk memiliki tidur yang berkualitas, orang hendaknya menghindari cahaya buatan, termasuk dari perangkat elektronik pada empat jam sebelum waktu yang diinginkan untuk tidur. Usahakan juga untuk tidur di ruangan yang gelap dan sejuk.
Tip tambahan untuk mengatur pola tidur selama bulan Ramadhan ini juga meliputi lebih banyak terkena paparan sinar matahari, makan makanan bergizi, dan menghindari kafein.
Al-Hashemi juga menyarankan untuk mengatur ulang jadwal tidur dan bangun secara bertahap selama beberapa hari, terutama pada hari-hari terakhir liburan Idul Fitri, menjelang kembali bekerja atau sekolah. Dia mengatakan ini adalah langkah penting untuk menyinkronkan ulang jam biologis tubuh.