Mansaf Domba Sajian Favorit Ramadhan di Yordania

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Yudha Manggala P Putra

Jumat 16 Jun 2017 00:50 WIB

Mansaf Domba Foto: thenational.ae/Blaine Harrington III / Alamy Stock Photo Mansaf Domba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Anda meminta seorang warga Yordania untuk menyebutkan makanan yang paling khas atau hidangan terfavorit saat berbuka puasa, maka jawabannya adalah mansaf domba.

Di Yordania, mansaf domba lebih dari sekadar makanan. Makanan ini adalah bagian penting dari identifikasi nasional, terkait dengan warisan negara dan kehadirannya penting pada peristiwa atau momen-momen penting.

Mansaf domba selalu ada baik di momen menyedihkan maupun perayaan. Mansaf terdiri dari domba atau ayam yang diasinkan kemudian direbus perlahan dengan saus yogurt.

Mansaf ditujukan untuk makan bersama, disajikan di baki besar atau piring-piring yang dilapisi roti tipis. Hadir sebagai pelengkap nasi, daging dan saus. Taburan kacang pinus panggang dan kacang almond diberikan di akhir.

Saus yang dikenal sebagai jameed secara historis membedakan mansaf dari masakan lainnya. Pada zaman Badui, jameed dibuat dari susu kambing yang dijadikan labneh atau yogurt. Campuran ini kemudian difermentasi dengan menggunakan banyak garam.

Setelah itu, campuran dikeraskan berulang kali. Sampai bisa terbentuk menjadi bola dan dibiarkan mengeras di bawah sinar matahari. Bola yogurt padat ini kemudian direhidrasi dalam air bila dibutuhkan.

Sebelum teknologi pendingin muncul, proses ini penting untuk menjaga produk susu yang mudah rusak. Rasa asin yang terasa pada jameed adalah sesuatu yang istimewa.

Sama seperti metode untuk menyiapkan mansaf kini telah berevolusi selama ratusan tahun. Bahu domba atau betis sekarang lebih umum digunakan daripada potongan yang lebih besar dari masa lalu. Demikian pula ramuannya.

Seorang yang saklek akan bersikeras bahwa jameed harus dibuat sendiri dari nol. Meski demikian, sekarang banyak penggantian dari yogurt alami atau Yunani.

Terpopuler