REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menertibkan 13 pasar tumpah yang mengganggu lalu lintas kendaraan arus mudik Lebaran 2017. Sasaran penertiban adalah Pasar Wates, Percontohan Sentolo, Glaeng, Sewugalur, Niten, Bangeran, Burung, Kenteng, Temon, Kranggan, Dekso, Brosot, dan Pripih.
"Pemantauan dan penertiban dilaksanakan dari 21 hingga 24 Juni 2017," kata Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo, Niken Probo Laras, Kamis (15/6). Penertiban meliputi penataan parkir kendaraan di sekitar pasar maupun penertiban pedagang di dalam pasar.
Parkir yang tidak tertata, dapat menimbulkan kemacetan arus lalu-lintas. Banyaknya pedagang musiman ke dalam pasar juga menimbulkan persoalan karena ruangan menjadi sempit dan semrawut. "Kami bekerja sama dengan Dinas Perhubungan untuk menata perparkiran. Sedangkan penataan pedagang pasar, kami bekerja sama dengan Satpol PP. Kami hanya ingin lalu lintas kendaraan di sekitar pasar lancar dan lalu lintas barang dan orang di pasar lebih lancar," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori berharap agar pasar tumpah bisa ditata dan dikelola dengan baik oleh Pemkab. Meski terkesan semrawut, namun menurutnya, di sisi lain juga merupakan potensi ekonomi masyarakat. "Pasar tumpah semestinya didata kemudian dikelola, agar bisa dikembangkan menjadi pasar desa. Karena itu pasar yang tumbuh dari masyarakat, maka potensial untuk berkembang, mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.