Anjing Pelacak Amankan Angkutan Lebaran di Stasiun Tugu

Rep: Yulianingsih/ Red: Ilham Tirta

Kamis 15 Jun 2017 16:26 WIB

Aparat kepolisian menggunakan anjing pelacak di peron stasiun (ilustrasi). Foto: Republika/ Wihdan Hidayat Aparat kepolisian menggunakan anjing pelacak di peron stasiun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Angkutan arus mudik dan arus balik lebaran menggunakan moda transportasi Kereta Api (KA) resmi dimulai, Kamis 15 Juni 2017. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional VI sendiri melakukan gelar pasukan untuk pengamanan selama angkutan arus mudik dan arus balik lebaran tersebut di Stasiun Tugu Yogyakarta. Sebanyak 800 personel keamanan disiagakan untuk pengamanan angkutan arus mudik dan balik lebaran tersebut.

Kepala Daop VI Yogyakarta, Hendy Helmi mengatakan, 800 personel terdiri dari internal KAI dan TNI Polri. "Total anggota kita 500, sementara tambahan dari TNI Polri ada total 300 personel, jadi 800 lebih yang kita siagakan selama angkutan Lebaran, jadi penumpang kereta api harapannya semakin nyaman dan aman," katanya.

Selain personel keamanan, Daop VI juga menyiagakan anjing pelacak untuk pengamanan angkutan lebaran. Anjing pelacak dari pasukan K_9 kepolisian ini diperbantukan untuk melacak indikasi adanya bahan peledak atau bahan berbahaya lain serta narkoba yang dibawa penumpang dalam arus balik dan arus mudik lebaran. "Di semua stasiun besar anjing pelacak ini kita siagakan untuk mengendus bahan berbahaya," ujarnya.

Menurutnya, Daop VI sendiri juga menyiagakan posko angkutan Lebaran mulai 15 Juni 2017 hingga 11 Juli 2017 mendatang. Posko ini dibangun di beberapa titik, terutama di beberapa stasiun kedatangan dan keberangkatan penumpang.

Sementara itu, Manajer Humas Daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto meminta pada calon penumpang untuk tak coba-coba membawa barang berbahaya saat hendak menggunakan moda transportasi kereta api. "Petugas keamanan kami akan melakukan pengecekan barang bawaan, semua untuk kenyamanan dan keamanan bersama. Harapannya penumpang tak membawa barang berbahaya saat melakukan perjalanan kereta api," ujarnya.

Selama angkutan Lebaran 2017, Daop VI Yogyakarta memprediksi peningkatan jumlah penumpang mencapai 2-3 persen dari hari biasa, yakni 3.904 orang. "Kereta tambahan sudah beroperasi mulai hari ini, termasuk Mataram Premium sehingga total tambahan seat kita 3.904," katanya.