REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) menetapkan masa Angkutan Lebaran 2017 selama 27 hari, 15 Juni hingga 11 Juli 2017. Pada hari pertama masa Angkutan Lebaran, digelar serentak Apel Siaga di seluruh Daerah Operasi (Daop), termasuk Daerah Operasi 2 Bandung.
Menurut Manajer Humas Daop 2 Bandung, Joni Martinus, apel telah dilaksanakan dengan melibatkan sekitar 300 personel gabungan. Terdiri dari pegawai Daop 2, TNI, Polri, Pramuka, dan Komunitas Pencinta Kereta Api.
Joni mengatakan, selama masa Angkutan Lebaran ini, dilibatkan sebanyak 98 personel TNI dan Polri, termasuk di dalamnya 12 ekor anjing pemburu K-9, 10 Pom TNI, dan 8 personel Brimob. "Selain itu, antusiasme masyarakat dalam menyukseskan angkutan lebaran pun sangat tinggi," ujar Joni.
Bentuk kepedulian masyarakat itu, kata dia, diperlihatkan dengan bergabungnya 32 Pramuka dari Kwartir Daerah Jawa Barat dan sekitar 50 pencinta kereta api dari berbagai komunitas seperti Edan Sepur, Sahabat Kereta Api, dan Edutrain. Apel di Daop 2 dipimpin Vice President Daop 2, Saridal yang membacakan sambutan Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro.
Edi mengatakan, keselamatan penumpang mudik harus menjadi prioritas sesuai dengan tagline Tahun Keselamatan PT KAI “Everyday Is Safety Day, Safety Has No Holiday”. Dengan telah dimulainya masa Angkutan Lebaran ini, maka sejumlah posko angkutan Lebaran pun otomatis mulai bekerja.
Dalam posko ini dilibatkan pegawai PT KAI dari Kantor Pusat yang disebar di beberapa stasiun untuk turut memantau kelancaran hajat nasional ini. “Direksi PT KAI sudah mengeluarkan instruksi agar semua pegawai kereta api ditangguhkan cutinya dan untuk para pejabatnya di pusat dan daerah untuk bertugas di posko yang telah disediakan," kata Edi.
Selama masa Angkutan Lebaran ini, kata dia, semua pejabat dilarang meninggalkan wilayah kerjanya sampai nanti tanggal 11 Juli. Ia pun mengucapkan terima kasih atas partisipasi masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan Angkutan Lebaran 2017.