Enam Maskapai Ajukan Extra Flight dari Bandara Ngurah Rai

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah .

Kamis 15 Jun 2017 16:07 WIB

Pesawat salah satu maskapai penerbangan bersiap mengangkut penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (24/4). Foto: Antara/Aditya Pradana Putra Pesawat salah satu maskapai penerbangan bersiap mengangkut penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat enam maskapai sudah mengajukan permohonan tambahan penerbangan (extra flight). Keenam maskapai tersebut adalah Citilink, Garuda Indonesia, Nam Air, Sriwijaya Air, Wings Air, dan Lion Air.

"Total ada sekitar 369 extra flight, naik hingga 129 persen dibandingkan pengajuan extra flight tahun lalu," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, Kamis (15/6).

Yanus menjelaskan tahun ini ada strategi perubahan tipe pesawat oleh maskapai, selain menambah frekuensi penerbangan. Garuda Indonesia misalnya mengubah 11 penerbangannya menggunakan pesawat lebih besar.

Maskapai plat merah ini selain mengganti pesawat dari B737-800 dengan kapasitas 162 kursi menjadi B777-300 dengan kapasitas 393 kursi. Dengan adanya extra flight dan perubahan tipe pesawat, total tambahan kursi selama libur lebaran tahun ini mencapai 66.366 kursi atau 2.500 kursi per hari.

PT Angkasa Pura I selaku otoritas bandara meminta maskapai dan ground handling tetap memerhatikan kualitas layanan agar berjalan sesuai dengan jadwal yang diberikan. Yanus mengatakan waktu layanan dan /on time performance harus dijaga.

"Tidak boleh delay berkepanjangan," katanya.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai juga mengoperasikan Posko Monitoring Angkutan Lebaran 1438 Hijriyah. Posko ini berlokasi di area publik terminal domestik dan akan berlangsung selama 26 hari kerja, mulai 15 Juni hingga 11 Juli 2017.

"Operasional bandara ini sangat kompleks, sehingga banyak pihak terlibat untuk menjaga kelancaran layanan dan keamanan di bandara," kata Yanus.

Posko monitoring ini beroperasi 24 jam. Pihak lain yang dilibatkan, antara lain Otoritas Bandara Wilayah IV, TNI Angkatan Udara Ngurah Rai, Kepolisian Sektor Kawasan Udara Ngurah Rai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Basarnas, maskapai, dan ground handling.

Yanus mengatakan tim solid dibutuhkan karena libur lebaran tahun ini bersamaan dengan libur sekolah. Ia memproyeksikan terjadi peningkatan jumlah wisatawan datang ke Bali. Masing-masing maskapai juga sudah mengantisipasi dengan menambah seat capacity.

Terpopuler