KAI Tambah 2.251 Personel Untuk Kelancaran Mudik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda

Kamis 15 Jun 2017 13:56 WIB

Perlintasan kereta api/ilustrasi. Foto: Republika/Raisan Al Farisi Perlintasan kereta api/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi mudik lebaran tahun 2017, berbagai upaya dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memperlancar kegiatan mudik. Salah satunya menambah 2.251 personel untuk membantu mensukseskan mudik pada lebaran tahun ini.

Direktur Utama PT. KAI, Edi Sukmoro mengatakan total 2.251 personel terbagi atas petugas yang berjaga di sepanjang jalur rel yang terdiri dari petugas penilik jalan (PPJ) ekstra sejumlah 633 personel, penjaga jalan lintasan (PJL) ekstra 1.098 personel, tenaga daerah rawan 520 personel, ditambah petugas Flying Gank yang siaga 24 jam apabila terjadi rintangan jalan atau peristiwa luar biasa hebat.

Edi mengatakan Untuk kebutuhan medis, PT KAI juga menyediakan posko kesehatan di 93 lokasi yang tersebar di Daop-Divre. PT KAI juga menyiagakan 52 orang dokter umum, 16 orang dokter gigi, 205 orang paramedis, dan 21 orang tenaga non-medis yang akan siap membantu memberikan pelayanan kepada para pengguna jasa Kereta Api (KA) di stasiun.

“Kami mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk turut menyukseskan Angkutan Lebaran 2017. Dengan bantuan dari beberapa pihak seperti TNI, Polri, dan para anggota komunitas pecinta KA, kami harap angkutan Lebaran tahun ini dapat terselenggara dengan aman, lancar, dan terkendali,” ujar Edi melalui keterangan tertulisnya, Kamis (15/6).

Selanjutnya, sebagai upaya untuk menjamin keamanan penumpang di stasiun maupun di atas KA, PT KAI mengerahkan petugas keamanan sebanyak total 6.203 personel yang terdiri dari 1.526 personel petugas eksternal (TNI dan Polri) dan 4.677 personel internal (Polsuska dan sekuriti). Selain itu, petugas akan dibantu dengan adanya 72 ekor K9 atau anjing pelacak yang tersebar di stasiun-stasiun.

Di sisi prasarana, PT KAI menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS) diantaranya bantalan rel, batu balas, karung pasir, dan sebagainya di seluruh wilayah operasi. Ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terutama di daerah-daerah rawan.

Berbagai fasilitas penunjang kesehatan juga disiapkan di berbagai stasiun, diantaranya 14 unit ambulans, 265 unit kursi roda, 262 unit tandu, dan 15 unit AED (Automated External Defibrillators) atau perangkat dasar penyelamat jantung. Selain itu bagi para ibu menyusui yang menjadi pengguna jasa KA, PT KAI juga menyediakan fasilitas ruang laktasi yang tersebar di 110 stasiun.

Terpopuler