Kenaikan Jumlah Penumpang KA Yogya Musim Mudik Rendah

Red: Nur Aini

Kamis 15 Jun 2017 09:26 WIB

Stasiun Tugu Yogyakarta Foto: Republika/Aditya Pradana Putra Stasiun Tugu Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Total jumlah penumpang kereta api pada masa Angkutan Lebaran 2017 di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta diperkirakan mengalami kenaikan sekitar dua persen dibanding tahun sebelumnya.

"Kenaikan jumlah penumpang tahun ini diperkirakan tidak terlalu banyak. Sekitar dua persen dibanding tahun lalu," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Kamis (15/6).

Pada masa Angkutan Lebaran 2016, total jumlah penumpang yang memanfaatkan moda transportasi kereta api di Daerah Operasi VI Yogyakarta tercatat sebanyak 616.692 penumpang, dan pada tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 622.900 penumpang. Pada puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-2 atau 23 Juni dengan 21.667 penumpang dan puncak arus balik pada 28 Juni diperkirakan terdapat 35.267 penumpang yang diberangkatkan dari sejumlah stasiun di Daop VI Yogyakarta.

Pada masa Angkutan Lebaran 2017, PT KAI menjalankan 20 kereta reguler dengan kapasitas 9.992 tempat duduk per hari, ditambah tujuh kereta tambahan dengan kapasitas 3.154 tempat duduk per hari dan satu kereta tambahan ekstra dengan kapasitas 768 tempat duduk per hari. Sejumlah persiapan yang dilakukan selama masa Angkutan Lebaran 2017 mulai Kamis (15/6) hingga H+15 yang dilakukan PT KAI Daerah Operasi VI di antaranya adalah membuka posko kesehatan yang dapat dimanfaatkan penumpang secara gratis, serta tambahan petugas keamanan.

Sementara itu, Executive Vice President PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Hendy Helmi mengatakan ada sekitar 500 petugas internal kereta yang dilibatkan selama masa Angkutan Lebaran 2017 ditambah sekitar 300 petugas dari kepolisian dan TNI serta anjing K9. "Karena kami belum memiliki detektor, maka keberadaan anjing K9 ini sangat penting. Mereka bisa mendeteksi barang-barang yang tidak kasat mata," katanya.

Sejumlah kerawanan yang perlu diantisipasi, kata Hendy, adalah peningkatan jumlah penumpang yang cukup banyak sehingga kondisi stasiun semakin ramai. "Secara umum, kondisinya cukup kondusif," katanya.

Terpopuler