Lazismu RSIJ dan IDI Beri Santunan Lebaran ke Anak Asuh

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto

Kamis 15 Jun 2017 02:11 WIB

Anak-anak yatim asuhan (Ilustrasi) Foto: Antra/Rosa Panggabean Anak-anak yatim asuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Pondok Gede dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DKI Jakarta, memberi santunan Idul Fitri kepada anak asuh. Sebanyak 200 anak asuh di Masjid Baitus Syifa diberikan santunan di buka puasa bersama yang dihadiri sejumlah pengurus eksekutif Lazismu RSI tersebut.

Ketua Lazismu RSI, Iqbal Rais mengungkapkan, kegiatan ini merupakan rangkaian program yang telah diagendakan selama Ramadhan. Iqbal menerangkan, buka puasa bersama dan santunan bertujuan menggembirakan anak-anak asuh yang berasal dari Kemayoran, Bintara Bekasi dan Penggilingan sebagai bentuk kepedulian Lazismu.

"Selain bentuk pengabdian terhadap mereka yang kurang mampu, kegiatan ini untuk memotivasi mereka agar giat belajar," kata Iqbal melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (14/6).

Menurut Iqbal, anak asuh yang datang akan memasuki libur sekolah dan akan merayakan hari raya Idul Fitri, sehingga melalui santunan yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhan.

Senada, dalam sambutannya, Direktur Utama RSI, Slamet Budiarto menuturkan, momentum Ramadhan diharap jadi bulan yang penuh barokah dan memberkahi anak-anak. Ia turut memberkan movitasi kepada anak-anak asuh tersebut, dengan berpesan agar anak-anak rajin belajar dan bermimpi menjadi orang sukses untuk meraih cita-cita.

Sambil memberi contoh, ia menunjuk dokter-dokter yang hadir sebagai orang yang sukses mengejar cita-citanya. "Cita-cita harus dikejar, belajar sungguh-sungguh adalah jalannya," ujar Slamet.

Sementara, Fazilet Soeprapto dari IDI DKI Jakarta menuturkan, acara buka puasa dan santunan bersifat membantu mereka yang membutuhkan. Walau kerjasama pertama dengan Lazismu RSI, ke depan ia berharap kegiatan lain dapat lebih memberikan manfaat untuk orang lain, dan menilai Lazismu terbuka mewujudkan kegiatan pemberdayaan.

"Kegiatan IDI tidak saja bakti sosial, kami ingin ada kegiatan yang memberdayakan dan implementasinya terwujud," kata Fazilet.