REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Alquran merupakan cahaya yang jadi solusi semua hal. Bahkan, mereka yang dekat dengan Alquran dianggap keluarga Allah dari kalangan manusia.
Dalam nasihat singkat peringata Nuzulul Quran di Parkir Selatan Islamic Center NTB pada Rabu (14/6), Guru Besar Universitas Al-Azhar Syekh Muhammad Nasr Ad-Dusuqi Alabban mengatakan, nuzulul Alquran mengingatkan kembali turunnya Alquran pada Ramadhan seperti Allah sebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 185.
Alquran adalah cahaya seperti firman Allah dalam surat Asy-Syura ayat 52. Allah menurunkan kepada manusia cahaya yang sangat terang, itulah Alquran. ''Sebagaimana cahaya, Alquran juga ruh yang menghidupkan,'' kata Syekh Nasr.
Rasulullah pernah menyatakan akan ada zaman penuh fitnah seperti malam gelap. Sahabat bertanya apa solusinya. Rasul menjawab Alquran adalah solusi semua halam terutama pada akhir zaman. Rasul mengatakan dalam Alquran ada kisah orang sebelum umat Muhammad dan ada hukum bagi manusia.
''Siapa yang berkata dengan Alquran, ia berkata benar. Siapa yang berhukum dengan Alquran, ia akan adil. Yang memegang teguh Alquran akan dapat petunjuk yang lurus,'' tutur Syekh Nasr.
Ibadah yang utama adalah membaca Alquran. Namun Alquran tidak hanya untuk dibaca saja, tapi juga untuk diamalkan.
Amr bin Ash pernah mengatakan siapa yang membaca Alquran dan mengamalkan isinya, maka ia telah mendapati posisi para nabi hanya ia tidak diberi wahyu. ''Apabila kita jadi ahlu Alquran, maka kita haji keluarga Allah,'' ucap Syekh Nasr.
Rasulullah mengatakan sesungguhnya Allah punya keluarga dari manusia. Sahabat bertanya siapa. Rasul menjawab mereka adalah ahlul Alquran yang selalu membaca, menghafal, dan mengamalkan Alquran.
Bahkan Rasulullah juga menegaskan, yang terbaik di antara manusia adalah yang belajar dan mengajarkan Alquran. Sifat kalimat dalam hadis itu pun mutlak.
Alquran bahkan menjadi menghilang karat hati manusia. Rasulullah menyatakan sesungguhnya hati manusia kadang berkarat dengan dosa laiknya besi tua. Sahabat bertanya apa obatnya. Rasulullah menyebut dengan banyak membaca Alquran dan banyak mengingat mati.
Menurut Syekh Nasr, bicara Alquran tak ada habisnya karena isi Alquran demikian lengkap. Tak ada hal yang tidak dimuat dalam Alquran.