REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat akan menerapkan sistem kanalisasi untuk mengatasi keberadaan pasar tumpah di sepanjang jalur mudik bagian utara, selatan, dan tengah Jawa Barat.
"Dengan sistem ini, pembatas akan dibentangkan di bahu jalan, untuk membatasi aktivitas pasar dengan jalan raya," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik, di Bandung, Rabu (14/6).
Selama ini, keberadaan pasar tumpah menjadi salah satu penyebab kepadatan lalu lintas di jalur mudik yang ada di wilayah Jawa Barat. Menurut dia, dengan sistem kanalisasi ini maka warga hanya dapat menyeberang di titik-titik tertentu yang telah disediakan.
Selain itu, dia mengatakan, sistem kanalisasi juga akan membatasi area perdagangan dan lalu lalang warga di area pasar pinggiran jalan, dengan jalur mudik. Ia menambahkan sejumlah personil pun disiagakan di sekitar pasar untuk mengatur lalu lintas warga dan kendaraan.
"Jadi, ada simpul-simpul kemacetan di jalur utara, tengah, dan selatan. Kami sudah bicara dengan Dirlantas Polda Jabar, akan ada kanalisasi di kawasan pasar tradisional," kata Dedi.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menertibkan keberadaan 40 pasar tumpah di sepanjang jalur mudik yang ada di wilayah itu menjelang arus mudik Lebaran 2017.
"Pemprov Jawa Barat bersama kepolisian dibantu Satuan Polisi Pamong Praja di kabupaten/kota akan menertibkan puluhan pasar tumpah di beberapa ruas yang ada di sepanjang jalur mudik," kata Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, beberapa waktu lalu.
Iwa menuturkan berdasarkan data yang diperoleh dari dinas terkait diketahui bahwa di sepanjang jalur utara Jawa Barat setidaknya ada 20 titik pasar tumpah, jalur tengah sebanyak 15 titik dan selatan lima titik pasar.
"Kemudian untuk pasar tradisional dengan akses hanya dari jalur utama akan dilakukan relokasi," ujar Iwa.