OJK NTB Ajak Santri Menabung

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Didi Purwadi

Kamis 15 Jun 2017 02:02 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Foto: Republika/Tahta Aidilla Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dengan tingkat menabung di kalangan pelajar masih rendah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah NTB mengajak anak-anak termasuk para santri untuk menabung. Menabung jadi langkah awal mengelola keuangan untuk lebih sejahtera.

Kepala OJK NTB, Yusri, mengajak para santri untuk mulai membiasakan menabung sejak kecil. Terlebih dengan momen Ramadhan yang mengajarkan untuk menahan diri dari hal yang membatalkan puasa. Dalam meningkatkan budaya menabung, ada juga kaitannya dengan menahan diri.

''Menabung itu perlu sabar dan disiplin. Budaya menabung itu sangat penting untuk mencapai masa depan lebih sejahtera,'' kata Yusri dalam Silaturahim Ramadhan OJK bersama anak-anak dhuafa, santri, dan jajaran SKPD Provinsi Mataram di Ballroom Islamic Center NTB, Mataram, Rabu (14/6).

Warga NTB mencapai 5 juta jiwa dimana 1,3-1,5 jutanya berada pada kelompok usia sekolah. Bila sehari tiap anak sekolah menabung Rp 5.000, setahun bisa mencapai Rp 1,2 triliun setahun. ''Dana sejumlah itu bisa bangun infrastruktur,'' kata Yusri.

Sayangnya tidak sampai empat persen pelajar NTB yang punya tabungan. ''Karena itu saya ajak anak-anak, orang tua, dan dinas terkait untuk mendorong anak-anak untuk menabung,'' ungkap Yusri.

Terpopuler