Jalur Mudik di Lampung Barat Rawan Longsor

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra

Rabu 14 Jun 2017 17:33 WIB

Jalur rawan longsor.   (ilustrasi) Foto: Antara/Ampelsa Jalur rawan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jalur mudik di kawasan Kabupaten Lampung Barat dan sekitarnya rawan longsor dan jalan ambles, menyusul hujan masih mengguyur wilayah Lampung meski intensitasnya rendah. Para pemudik berkendaraan hendaknya mewaspadai jalur Bukit Kemuning (Lampung Utara) – Liwa (Lampung Barat).

Pada arus mudik Idul Fitri 1438 H mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat menyiagakan petugas dan beberapa alat berat di jalur mudik rute Bukit Kemuning–Liwa, Liwa–Krui (Pesisir Barat), juga Liwa–perbatasan Bengkulu. Jalur berliku dan terjal di perbukitan tersebut menjadi “langganan” tanah longsor dan jalan ambles saat turun hujan.

Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri mengatakan, jalur tersebut menjadi perhatian setiap tahun karena rawan tanah longsor dan jalan ambles. Ia sudah menempatkan petugas dan alat berat di beberapa titik rawan longsor pada jalur mudik tersebut.

“Kami siagakan petugas dan alat berat di beberapa titik rawan longsor,” kata bupati yang sudah menjabat dua periode tersebut.

Untuk tahap awal memperlancar arus mudik Idul Fitri mendatang, pemkab menyiagakan tiga alat berat beserta petugasnya.

Keterangan yang diperoleh di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lampung Barat, kendaraan alat berat tersebut akan ditempatkan di titik rawan longsor jalur Bukit Kemuning-Liwa seperti di Sekincau, jalur Liwa–Krui dan Bengkulu, persisnya di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Kendaraan alat berat yang disiapkan di antaranya louder dan eskavator. Kendaraan tersebut ditempatkan di posko-posko pengamanan dua jalur mudik tersebut. Petugas yang diturunkan bekerja memantau dan berpatroli terutama saat hujan turun secara bergantian dalam empat tim.

Terpopuler