Jangan Sembarang Gunakan Kartu Kredit

Red: Agung Sasongko

Rabu 14 Jun 2017 21:43 WIB

Kartu kredit Foto: pixabay Kartu kredit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obral Ramadhan. Hampir setiap kali Ramadhan dan menjelang Lebaran, pusat perbelanjaan biasanya menawarkan banyak diskon untuk produk-produk dagangan mereka. Taburan potongan harga ini tentu dibuat untuk memperbesar minat berbelanja konsumen. Terlebih, masyarakat masih memiliki tradisi untuk mengenakan pakaian yang serbabaru pada saat Lebaran.

Nah, bagi Anda yang memiliki kartu kredit atau shariah card tentu perlu berhati-hati menggunakannya. Konsumen tentu perlu cerdas memakai kartu kredit. Perencana keuangan Diana Sandjaya mengingatkan, sesuai esensi bulan Ramadhan, konsumen juga mesti pandai mengontrol nafsu belanja.

Bagi pemegang kartu kredit, ada tips khusus agar tagihan tidak jebol dan berujung defi sit anggaran saat Ramadhan berakhir. “Kalau punya kartu kredit, kita harus tahu dari mana dana pelunasannya. Meskipun sudah punya dana pelunasan, kartu kredit sebenarnya berfungsi untuk memudahkan pembayaran,” kata Diana.

Ketika nasabah memiliki kartu kredit, ia harus memiliki alokasi khusus untuk pelunasan tagihannya. Agar tidak kalap dalam berbelanja, dari awal nasabah harus menyesuaikan kemampuan membayar dengan limit yang berlaku di kartu kredit. Hal ini penting untuk menghindari belanja yang berlebihan melalui kartu kredit.

Kartu kredit memang cocok digunakan oleh nasabah yang memiliki karakter disiplin. Dengen menggunakan kartu kredit, nasabah akan mendapatkan banyak kemudahan dalam bertransaksi, terutama transaksi melalui online. Bagi nasabah yang kurang disiplin, namun ingin mendapatkan kemudahan transaksi dan fasilitas diskon melaui kartu kredit, disarankan untuk menggunakan kartu kredit dengan limit yang kecil.

Nasabah juga harus pintar mengendalikan pengeluaran. Pada bulan Ramadhan, Diana mengakui banyak nasabah yang menjadi cenderung lebih konsumtif. Hal itu memang wajar karena pada bulan Ramadhan umumnya para pekerja menerima dana tambahan berbentuk tunjangan hari raya (THR). Dana ini bisa digunakan untuk membiayai belanja yang cukup spesial yang terjadi sekali dalam setahun.

Namun, Diana mengingatkan agar be sarnya anggaran untuk belanja tidak boleh melebihi THR. Sebaiknya, sejak menerima THR, nasabah mulai mengalokasikan pos-pos penggunaan THR. Pertama, nasabah harus mengalokasikan dana untuk membayar kewajiban atau utang. Oleh sebagian orang, dana THR atau dana tahunan ini bisa pula digunakan untuk menutupi pengeluaran bulanan yang belum tercukupi.

Sisanya, baru digunakan untuk belanja atau keperluan lain, seperti mudik. Jika nasabah mendapatkan bujet THR dalam jumlah yang cukup banyak, sebaiknya juga tetap bisa dikontrol. Ia mengingatkan agar tidak lupa mencatat segala pemasukan dan pengeluaran sebagai bahan evaluasi keuangan selama Ramadhan.

Terpopuler