Penyebab Merosotnya Jamaah Masjid di Pertengahan Ramadhan

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham Tirta

Rabu 14 Jun 2017 14:40 WIB

Umat muslim melaksanakan sholat tarawih. (ilustrasi). Foto: Republika/ Yasin Habibi Umat muslim melaksanakan sholat tarawih. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada pertengahan Bulan Suci Ramadhan, biasanya masyarakat yang datang ke masjid untuk beribadah sudah berkurang dibanding awal-awal Ramadhan. Ketua Takmir Masjid Agung Al Azhar, Ustaz Sobirin HS mengaku sudah pernah bertanya kepada jamaahnya terkait fenomena tersebut.

Menurut dia, rata-rata jamaah beralasan pada Bulan Ramadhan mereka sudah mulai sibuk dengan acara buka bersama, sehingga tidak bisa untuk beribadah di masjid lagi. “Jadi, kami memandangnya berkurangnya jamaah di masjid kami karena fenomena di pertengahan Ramadhan ada program buka puasa bersama, di kantor-kantor atau sekolahan,” ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (14/6).

Selain itu, pada pertengahan Ramadhan biasanya masyarakat juga sudah mulai sibuk untuk mempersiapkan pulang kampung agar tidak terjebak macet menjelang Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, kata dia, mereka yang pulang di pertengahan Ramadhan ini orang yang memiliki pekerjaan tak terikat.  “Itu menurut kami setelah menanyakan kepada jamaah kenapa tidak kelihatan di masjid? Ternyata demikian,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan sekeretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI), Imam Daruqthi. Menurut Imam, dalam konteks Jakarta memang banyak orang yang sudah mulai memikirkan pulang kampung di pertengahan Ramadhan. Karena itu, jumlah jamaah di masjid mulai menyusut lantaran banyak menyita waktu.

“Yang kedua juga karena ada variable psikologis. Jadi, ada sebagai masyarakat yang masih bepikir bahwa beribadah di masjid hanya cukup di awal dan diakhir,” kata Imam.

Terpopuler