Ada 160 Titik Macet dan 106 Titik Rawan Kecelakaan di Jateng

Rep: Bowo Priadi/ Red: Dwi Murdaningsih

Rabu 14 Jun 2017 13:17 WIB

Kendaraan memasuki pintu Tol Brebes Timur-Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (9/7). (Republika/Wihdan Hidayat) Kendaraan memasuki pintu Tol Brebes Timur-Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (9/7). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Di sepanjang jalur mudik yang ada di wilayah Jawa Tengah, sedikitnya ada 160 titik rawan kemacetan saat arus muudik/ balik Lebaran 2017 nanti. Selain itu juga ada 106 titik rawan kemacetan yang harus diwaspadai masyarakat yang akan berlebaran ke kampung halaman.

Wakil Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah, Hadi Santoso meminta masyarakat yang akan mudik Lebaran untuk mewaspadai titik- titik rawan kemacetan maupun rawan kecelakaan di jalur mudik Jawa Tengah ini.

“Kemacetan panjang yang terjadi di Brexit tahun lalu dan musibah kecelakaan lalu lintas yang masih saja mewarnai saat mudik, harus menjadi pelajaran berharga pada mudik tahun ini,” ujar dia di Semarang, Rabu (14/6).

Hadi juga menjelaskan, di mulai dari Brebes, satu titik 'keran' primer kemacetan adalah Brebes adalah Tol Pejagan. Dia mengatakan, perlu pengaturan yang tepat termasuk pemanfaatan jalur tol fungsional.

Sehingga kapan saatnya akan diluruskan ke arah tol fungsional (arah Pemalang) dan kapan diarahkan ke jalur selatan menuju Purwokerto, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang dan Kendal sampai pada ujungnya fungsional Weleri harus dilakukan dengan cermat oleh pihak- pihak yang berwenang.

Pada tahun ini Pemerintah sudah mengantisipasi potensi kemacetan di wilayah Brebes dengan pembangunan empat flyover. Masing- masing di Dermoleng, Klonengan, Kesambi dan Kretek.

Selain itu, salah satu potensi macet di wilayah yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat ini adalah adanya empat pasar tumpah, masing- masing adalah Pasar Losari, Bulakamba, dan Pasar Induk Brebes yang terletak di Jalur Pantura.

Sedangkan satu titik lainnya berada di di jalur tengah atau di wilayah Brebes Selatan yakni Pasar Linggapura, Kecamatan Tonjong. Angkutan umum yang parkir sembarangan, andong serta becak diperkirakan juga menjadi hambatan kelancaran arus mudik.

Titik kemacetan ada di persimpangan Brebes Timur. Titik itu menjadi satu simpul kemacetan yang cukup parah pada masa mudik Lebaran tahun lalu hingga menyebabkan stagnasi arus lalu lintas cukup panajang di dalam jalan tol, sejak dari Pejagan hingga Brebes Timur  maupun jalur utama pantura.

Berlanjut ke wilayah Tegal, titik simpul kemacetan arus lalu lintas dari arah Jakarta- Semarang diprediksi bergeser dari exit tol Brebes Timur ke wilayah Pantura Tegal dan Pantura Pekalongan.

Sehingga, perlu langkah antisipasi, seperti menggunakan jalur lingkar utara (Jalingkut) Kota Tegal. Jalur itu nantinya akan digunakan sebagai jalur alternatif untuk pengalihan arus kendaraan jika di jalur Pantura padat merayap.

Di wilayah Pekalongan, tambah hadi, titik kemacetan diprediksi berada di wilayah kota. Padahal, Kota Pekalongan sampai saat ini tidak punya jalur lingkar. Pemudik yang terjebak macet di wilayah Pemalang- Pekalongan, bisa menggunakan akses ke jalur selatan, melalui Purbalingga.

Lalu di tengahnya bisa lewat Bantar Bolang (Pemalang), lalu nanti tembus ke Kesesi (Kabupaten Pekalongan. Tanpa skema ini diprediksi akan terjadi kemacetan luar biasa di jalur pantura Kota Pekalongan.

Prediksi titik macet pada mudik Lebaran kali ini kemungkinan besar juga akan bergeser ke pintu keluar jalan tol fungsional di Gringsing, Kabupaten Batang.“Gringsing ini diperkirakan akan menjadi salah satu titik kemacetan yang harus diantisipasi,” tambah Hadi.

Terpopuler