Puasa Bagi Pasien Hepatitis, Seperti Apa?

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Agung Sasongko

Selasa 13 Jun 2017 03:58 WIB

Ramadhan Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski bermanfaat untuk kesehatan, puasa tidak bisa dijalankan begitu saja oleh pasien yang sedang menderita penyakit tertentu tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Pasien komplikasi hepatitis C contohnya, tidak dianjurkan untuk berpuasa jika hatinya tidak berfungsi dengan normal.

Menurut ahli dikutip dari The News, Selasa (13/6), pasien yang menderita komplikasi hepatitis C termasuk kontraksi hati atau disebut juga dengan sirosis sebaiknya menghindari puasa. Jika dipaksakan, puasa ddikhawatirkan dapat mengancam jiwa pasien.

Prof. Dr. Muhammad Umar dari Universitas Kedokteran Rawalpindi mengatakan, pasien Hepatitis C dengan gangguan hati bisa mengalami penurunan gula darah akibat puasa dan fenomena tersebut dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa. Misalnya, puasa sangat tidak dianjurkan untuk pasien hepatitis yang telah pernah mengalami muntah darah.

Meskipun boleh berpuasa, pasien hepatitis B dan C yang sedang menjalani suntikan atau obat oral seharusnya tidak menghentikan pengobatan termasuk pemberian suntikan. Ketika berbuka mereka juga tidak boleh mengonsumsi makanan mengandung lemak tinggi.

Namun, jika pasien hepatitis B dan C yang berpuasa merasakan kantuk atau sakit perut sebaiknya segera berbuka dan konsultasi dengan dokter untuk menghindari komplikasi.

Terpopuler