Nuzulul Quran, Presiden: Jadikan Alquran Pedoman

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita

Senin 12 Jun 2017 21:39 WIB

Presiden Joko Widodo. Foto: antara/rossa panggabean Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengingatkan agar masyarakat berpedoman pada Alquran untuk memajukan bangsa pada peringatan Nuzulul Quran 1438 H/2017 M di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/6).  Jokowi mengatakan Alquran menjadi rahmat untuk seluruh manusia di dunia.

"Meneladani Rasulullah dalam membangun bangsa, kita harus bersandar pada tuntutan universalitas Alquran," kata Jokowi saat memberikan sambutan peringatan Nuzulul Quran yang bertema 'Harmoni AlQuran dalam kebinekaan' ini.

Jokowi mengatakan peringatan Nuzulul Quran ini mengingatkan manusia untuk semakin meningkatkan ibadah serta kepedulian sosial. Selain itu, peringatan ini juga mengingatkan pada ajaran Rasulullah yang menggunakan nilai universalitas Alquran untuk mengubah bangsa Arab menjadi bangsa maju. 

Jokowi mengatakan pemerintah pun berupaya untuk meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat, mengurangi kemiskinan, memberantas radikalisme, serta menggebuk komunisme. Upaya ini juga sesuai dengan ajaran agama.

“Kita akan termasuk golongan pendosa agama apabila kita membentak anak yatim. Kita akan termasuk golongan pendosa agama apabila kita tidak peduli saudara-saudara kita fakir miskin. Dan kita termasuk pendosa agama apabila kita berbuat kerusakan di bumi,” ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi menyatakan, Alquran mengajarkan masyarakat untuk saling bekerjasama dan tolong menolong. Alquran juga mengajarkan umat untuk bekerja keras sehingga dapat mengubah nasib menjadi lebih baik.

“Karena itu, pemerintah membangun infrastruktur dan konektivitas di tanah air agar biaya logistik turun, biaya transportasi turun, perbedaan biaya antar wilayah tidak terlalu jauh, artinya merata,” ujar Jokowi.

Pemerintah juga melakukan upaya pemerataan ekonomi masyarakat ini dengan kebijakan pembagian aset untuk umat sehingga masyarakat dapat memiliki lahan. Kemudahan akses permodalan dan pendidikan vokasi pun juga menjadi perhatian pemerintah. Acara dimulai pada pukul 20.00 WIB dan dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja serta para undangan duta besar negara sahabat. 

Terpopuler