Aher Jamu Buka Puasa Syeikh Abdur Raheem

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ilham

Senin 12 Jun 2017 21:31 WIB

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (kiri) memberikan cinderamata kepada ulama Amerika Syeikh Abdurraheem McCharty (kanan) usai memberikan ceramah di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Senin (12/6). Foto: Antara/Agus Bebeng Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (kiri) memberikan cinderamata kepada ulama Amerika Syeikh Abdurraheem McCharty (kanan) usai memberikan ceramah di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Senin (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ulama internasional asal Amerika, Syeikh Abdur Raheem McCharty bertandang ke Jawa Barat. Di sela-sela kunjungannya, Syeikh Abdur Raheem menyambangi Gedung Sate, Senin (12/6).

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjamu Syeikh Abdur Raheem untuk berbuka bersama. Pada kesempatan tersebut, Gubernur yang biasa disapa Aher ini memperkenalkan Jawa Barat kepada audiens.

Aher menuturkan, Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah masyarakat lebih dari 46 juta jiwa, yang mana menjadi seperlima penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut, 98 persen merupakan Muslim.

Namun, dengan jumlah masyarakat Muslim yang besar, Jawa Barat menjadi daerah yang memiliki keanekaragaman suku dan agama. Justru, keanekaragaman yang ada di Jabar menjadikan Jabar sebagai daerah dengan tingkat kerukunan yang tinggi. "Jabar menjadi provinsi yang rukun dan damai, meski paling beragam suku dan agama," kata Aher.

Sementara itu, Syeikh Abduraheem menyampaikan terima kasih atas sambutan yang hangat dari pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, dirinya bercerita tentang rasa syukurnya bisa menjadi Muslim setelah sebelumnya ia menganut agama yang lain.

Awalnya, Syeikh Abdur Raheem bercerita dirinya pertama kali menjadi mualaf pada tahun 1994. Ia mengenal Islam setelah mulai tertarik dengan Islam di tengah kesalahan persepsi mengenai Islam. "Waktu itu saya melihat Islam berbeda dari agama yang lainnya, karena mengatur dari pertama kali bagaimana masuk WC, hingga beribadah," katanya.

Ia mengucap syahadat setelah menemukan kebenaran Islam dari buku yang diberikan temannya, buku tersebut berjudul "Islam The Truth". Dari sana sedikitnya dirinya menemukan empat hal istimewa terkait agama Islam.

Ia merasa ajaran agama Islam sangat cocok dengan kehidupan sehari-hari. Pertama, Islam itu agama yang menganut konsep monoteism, di mana tuhan hanya satu. Kemudian ketika mencari tahu lebih jauh, ternyata proses taubat di Islam lebih masuk akal dan lebih intim dengan tuhannya. Tidak seperti agama lain yang melalui perantara manusia.

Selanjutnya, di Islam itu sistem hidup yang sederhana dan diatur secara gamblang. Mulai dari shalat, wudlu, zakat, dan lainnya. Sebelumnya, dirinya tidak pernah menemukan aturan hidup sesempurna di dalam Alquran.

"Tentang keadilan juga, tidak hanya mendekatkan diri kepada tuhan, tapi Muslim sejati itu harus merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam Islam ditemui keadilan," ujarnya.