REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nuzulul Qur'an atau malam turunnya Alquran biasanya diperingati pada 17 Ramadhan oleh umat Islam. Sekretaris Umum PP Persatuan Islam (Persis), Irfan Syafrudin mengatakan, Nuzulul Qur'an termasuk pada suatu peristiwa yang tidak empiris, sehingga tidak bisa dipastikan apakah diturunkan pada 17 Ramadhan atau bukan.
Nuzulul Quran secara harfiah, kata Irfan, turunnya Alquran dari Lauhil Mahfuz ke baitul izza di langit dunia. Lalu, secara beransur-ansur Alqur'an diturunkan selama 23 tahun pada Rasulullah SAW sesuai dengan peristiwa yang terjadi pada saat itu.
Namun jika merujuk pada beberapa riwayat hadits, lanjut Irfan, ada beberapa hadits yang menyebutkan bahwa Alqur'an memang diturunkan pada 17 Ramadhan. "Yang saya teliti, itu tidak ada yang meyakinkan. Tapi hadits-hadits ada yang menyebut pada tanggal 17 Ramadhan diturunkannya," kata Irfan saat dihubungi Republika.co.id, Senin (12/6).
Irfan mengatakan, dulu saat Alquran diturunkan belum ada kewajiban untuk salat, shaum, ngaji seperti sekarang. Adapun, jika sekarang ada yang mau memeringati tanggal 17 Ramadhan tersebut, silakan saja.
"Namun jika tidak diperingati, juga tidak masalah,'' katanya. ''Karena hal tersebut bukanlah suatu yang wajib atau dasar dalam ibadah.''